Bisnis.com, JAKARTA – Elite PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat digadang-gadang terus menjajaki kemungkinan untuk menjalin kerja sama politik pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Kedua petinggi parpol itu bahkan tak canggung saling melempar pujian.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto misalnya memuji kemegahan museum dan galeri seni buatan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan, Jawa Timur.
Sebagai informasi, museum dan galeri seni bernama SBY-Ani itu diresmi pada 17 Agustus 2023. Sehari setelahnya, Museum dan Galeri Seni SBY-Ani dibuka untuk pengunjung lokal hingga internasional.
“Pak SBY membangun museum di Pacitan. Museumnya bagus, 200 meter dari museum itu kantor PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam pembukaan Rakerda PDIP Banten di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Minggu (10/9/2023), dikutip dari rilis media.
Terinspirasi dari kemegahan museum dan galeri seni milik presiden ke-6 RI itu, Hasto mengatakan PDIP akan merenovasi kantor partainya di Pacitan.
Menurutnya, meski lokasinya berdekatan, renovasi Kantor PDIP di Pacitan itu tidak akan merusak lingkungan Museum Ani-SBY.
Baca Juga
“Maka kita bangga, cara gambarnya gimana? Bupati Trenggalek kita telepon, gotong royong bangunin, siapin gambarnya. Kita menyebutnya museum rakyat. Tempat kader partai bertemu rakyat,” kata Hasto.
Politisi asal Yogyakarta itu menyampaikan sejumlah pihak mau bergotong royong dalam pembangunan Kantor PDIP di Pacitan itu. Bahkan, lanjutnya, terkumpul dana hingga Rp6,5 miliar untuk rencana renovasi itu.
Poros Demokrat-PDIP?
Sebelumnya, menguat isu Demokrat akan bergabung ke koalisi pendukung pencapresan Ganjar Pranowo bersama PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura. Terutama usai Demokrat mencabut dukungan atas pencapresan Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan.
Bahkan, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengakui sudah ada rencana pertemuan antara dua pimpinan tertinggi Demokrat dan PDIP yaitu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ya, rencana [pertemuan] itu ada. Gagasannya sudah ada," katanya dalam acara HUT ke-22 Partai Demokrat di Jakarta Pusat pada Sabtu (9/9/2023).
Senada, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pihaknya memang sangat menginginkan adanya pertemuan itu, meskipun cenderung tak ingin diburu-buru.
"Kalau keduanya ketemu, bisa memberi sinyal-sinyal lain. Tetapi, menurut kami biarkan berjalan alami dan berproses apa adanya," ungkap Herzaky pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Hasto sempat mengakui komunikasi politik dengan Demokrat semakin intens. Dia mengaku sudah bertemu Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
“Kami mendengar beberapa partai politik yang mengusung Pak Ganjar itu juga akan mengadakan pertemuan dengan Partai Demokrat. Ini hal yang bagus komunikasi politik membangun kesepahaman,” jelasnya, Sabtu (9/9/2023).
Masa Depan Poros Baru
Di sisi lain, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menepis isu pihaknya akan membentuk poros koalisi baru dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menghadapi Pilpres 2024.
Sandi mengaku, PPP masih menjalin kerja sama dengan PDI Perjuangan (PDIP) untuk sama-sama mendukung pencapresan Ganjar Pranowo. Selain PPP dan PDIP, partai politik pendukung Ganjar lainnya yaitu Partai Perindo dan Partai Hanura.
"Kita berkomitmen dengan kerja sama politik yang sudah kita tanda tangani dengan PDI Perjuangan," jelas Sandi di Aula Masjid At-Taqwa Sriwijaya, Jakarta Selatan, Minggu (10/9/2023).
Namun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi kKeatif ini mengakui sempat mengusulkan agar Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Muhamad Mardiono mengajak Demokrat dan PKS ke barisan koalisi pendukung Ganjar.
"Niatan itu [ajak Demokrat dan PKS] sudah kami sampaikan kepada Plt Ketum dan akan dibahas pada forum pimpinan partai politik, tidak melibatkan Bappilu," ujarnya.
Menurutnya, usulan untuk menggandeng Partai Demokrat dan PKS kedalam koalisasi sesuai dengan semangat PPP yang berpolitik dengan mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan.
"Kita istiqamah dalam menjalankan politik amar ma'ruf nahi munkar, yaitu kita niatkan sebagai ibadah," katanya.