Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Terus Pasok Ukraina dengan Peralatan Militer, Ada 300.000 Amunisi

Jerman terus memasok Ukraina dengan peralatan militer seperti 300.000 amunisi.
Tentara Ukraina memasuki Desa Robotyne, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 25 Agustus 2023. Handout melalui REUTERS
Tentara Ukraina memasuki Desa Robotyne, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 25 Agustus 2023. Handout melalui REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Jerman mengirimkan lebih banyak amunisi dan kendaraan militer ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer terbarunya, Pemerintah Federal Jerman mengumumkan pada 5 September.

Daftar pengiriman termasuk 188 truk off-road Mercedes-Benz Zetros, naik dari 156 pengiriman sebelumnya, serta empat kendaraan perlindungan perbatasan lagi, dan satu lagi tank peletakan jembatan Beaver.

Jerman juga mengumumkan akan mengirimkan 20.000 pasang kacamata pengaman lagi, selain 20.600 pasang kacamata yang sudah dikirim ke Ukraina.

Dari segi amunisi, Jerman kini telah mengirimkan total 44,27 juta butir amunisi senjata api, 134.592 butir amunisi 40 mm, dan 86.122 butir amunisi senjata antipesawat self-propelled Gepard.

Jerman telah mengumumkan sebelumnya hari ini bahwa mereka telah mengirimkan amunisi gelombang pertama, dari total 300.000 butir peluru, untuk senjata antipesawat Gepard di Ukraina.

Dua jenis amunisi sedang dikirim ke Ukraina untuk sistem senjata ini: 150.000 butir amunisi sub-kaliber penusuk lapis baja dan 150.000 butir amunisi pembakar eksplosif yang digunakan untuk melawan sasaran udara seperti pesawat terbang atau peluru kendali.

Hingga saat ini, Jerman telah mengirimkan 46 senjata antipesawat Gepard ke Kyiv dan enam lainnya sedang dalam perjalanan.

Gepard membantu Ukraina mempertahankan diri dari drone Shahed-136 buatan Iran yang menargetkan kota-kota dan infrastruktur penting di Ukraina, kata Kedutaan Besar Jerman di Ukraina pada November lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper