Bisnis.com, JAKARTA - Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mendeklarasikan duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) di Pilpres 2024 pada Sabtu (2/9/2023).
Dari surat undangan bernomor 10746/DPW-25/01/IX/2023 yang dikeluarkan DPW PKB Jawa Timur, diketahui deklarasi itu akan digelar pada pukul 14.00 WIB di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.
Diketahui, para jajaran elite Partai NasDem dan PKB akan menghadiri deklarasi Anies-Cak Imin ini. Sebelumnya, usai lakukan rapat di Surabaya pada Jumat (1/9/2023) sore, PKB secara resmi menyatakan terima usulan koalisi dari NasDem untuk secara bersama usung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan pihaknya akan berpamitan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Jazilul menjelaskan usai PKB terima tawaran Anies-Cak Imin, otomatis mereka keluar dari koalisi pendukung Prabowo.
"Dengan sendirinya [akan berpamitan dari koalisi pendukung Prabowo]," ungkap Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023).
Baca Juga
Menanggapi duet Anies-Cak Imin ini, Partai Gerindra juga menyatakan koalisi dengan PKB resmi berakhir. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menghormati keputusan PKB yang pada akhirnya tak ingin dukungan pencapresan Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto lagi.
"Kerja sama politik Gerindra dan PKB berakhir atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya. Pada prinsipnya kami menghormati, mengucapkan selamat berjuang, serta mengajak untuk bersama-sama, menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai, agar Pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar," jelas Dasco dalam keterangan tertulis, Jumat (1/9/2023).
Sebagai informasi, Gerindra dan PKB sudah berkoalisi sejak Agustus 2022. Meski demikian, hingga kini Gerindra dan PKB tak kunjung sepakat soal penentuan nama capres-cawapres usungan koalisi.
Sementara itu, NasDem semula berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk usung pencapresan Anies pada Pilpres 2024. Meski demikian, ketiga partai ini juga tak kunjung setuju dengan nama cawapres Anies.
Usai Anies memilih Cak Imin jadi cawapresnya, Demokrat menyatakan keberatannya. Partai berlambang merci itu merasa dipaksa menerima duet itu karena Anies tak pernah mengajak berkonsultasi terlebih dahulu.
Bahkan, pihak Demokrat mengatakan Anies sudah janji akan memiliki Ketua Umum Partai Demokrasi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk jadi cawapres. Akibat merasa dikhianati, Demokrat resmi menarik dukungan atas pencapresan Anies dan keluar dari koalisi pada Jumat (1/9/2023).
Sementara itu, PKS menyatakan masih akan mendukung pencapresan Anies di Pilpres 2024, meski belakangan mantan gubernur DKI Jakarta dikabarkan memilih cawapres pendampingnya secara sepihak.