Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menyatakan siap mengaplikasikan program SMKN Jawa Tengah (Jateng) ke tingkat nasional, usia dipuji oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Rektor Takayama College Of Car Jepang Sakai Susumu.
Jokowi dan Sakai sendiri melakukan kunjungan kerja di SMKN Jateng, Kampus Semarang di Jalan Brotojoyo No 1, Kota Semarang pada Rabu (30/8/2023).
Usai dampingi Jokowi, Ganjar pun menyatakan SMKN Jateng telah berhasil membuka akses pendidikan bagi semua kalangan tanpa terkecuali. Oleh sebab itu, dia akan mengimplementasikan program ini tingkat nasional apabila terpilih jadi presiden.
“Saya akan membawa program ini ke level nasional, karena saya percaya akses atas pendidik bagi semua kalangan adalah langkah yang paling penting untuk mengangkat harkat hidup manusia Indonesia, membuka akses pada pekerjaan, penghidupan yang lebih layak dan pada akhirnya mendorong simpul-simpul akselerasi perekonomian Indonesia,” kata Ganjar, dikutip dari rilis medianya.
Selain itu, lanjutnya, SMKN Jateng merupakan komitmennya dukung penuh langkah dan keberlanjutan akselerasi ekonomi pemerintahan Jokowi melalui penguatan sumber daya manusia.
“Maka yang dibutuhkan adalah pendidikan yang berkualitas, yang dapat memperluas perspektif anak didik terhadap Indonesia dan dunia, serta berorientasi pada pengembangan diri, pendidikan yang terjangkau dan menjamin keterbukaan akses bagi semua kalangan,” jelas Ganjar.
Baca Juga
Sementara itu, Jokowi mengaku kagum dengan sekolah boarding gratis yang dirintis Ganjar Pranowo sejak 2014 itu. Saat kunjungannya, dia diajak berkeliling ke sejumlah sarana dan prasarana SMKN Jawa Tengah.
Pertama, Jokowi disuguhi mobil inovasi 3 in 1 penambal jalan karya siswa-siswi SMKN Jateng. Mobil itu mampu menggabungkan tiga fungsi alat penambal jalan rusak.
Selanjutnya, rombongan meninjau kelas bahasa Jepang. Siswa-siswi SMKN Jateng ini sendiri berkesempatan menempuh pendidikan di Universitas Takayama College of Car Technology selama dua tahun.
"Ini saya kira sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Pak Gubernur Jateng. Dulunya ini BLK [Balai Latihan Kerja] dan digeser menjadi SMK dan khusus untuk keluarga-keluarga kurang mampu," ucap Jokowi usai kunjungan.
Dia memuji karena sekolah berbasis boarding ini tidak dipungut biaya. Bahkan para siswa mendapatkan seragam, sepatu, asrama dan makan. Lebih dari itu, Jokowi kagum apabila sekolah mampu menghubungkan dan membuat kerja sama ke perusahaan atau industri guna penyerapan tenaga kerja.
"Kemudian melink-kan dengan industri, dan tadi juga ada kursus bahasa Jepang, untuk mendapatkan beasiswa di Takayama College yang ada di Jepang. Ini juga bagus," imbuhnya.
Sehingga, menurut orang nomor satu di Indonesia ini, keberadaan SMKN Jateng bisa jadi solusi penanganan kemiskinan di Indonesia. Jokowi pun ingin program sekolah gratis semacam SMKN Jateng dapat diterapkan di tingkat nasional.
"Nanti akan saya perintah Mendikbud [Nadiem Makarim] datang ke sini untuk dievaluasi lagi agar bisa diperluas ke provinsi yang lain untuk warga yang tidak mampu. Ya nanti biar Mendikbud ke sini. Kalau saya, bisa. Setelah Mendikbud ke sini nanti baru bisa kita putuskan. Ini saya melihat bagus," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Takayama Collage Of Cars Jepang Sakai Susumu melihat SMKN Jateng punya kurikulum bagus. Selain mengajarkan keterampilan untuk siswanya, sekolah itu juga mengajarkan tentang pentingnya kedisiplinan.
Bahkan, menurut Sakai, kultur di SMKN Jateng sama dengan sekolah yang ada di Jepang. Dia mencontoh faktor kedisiplinan dan keselamatan kerja.
"Untuk itu kami tertarik bekerjasama dengan SMKN Jateng, di mana lulusannya mendapat beasiswa kuliah di kampus kami. Kami sangat tertarik dengan SMKN Jateng karena siswanya tak hanya terampil, namun juga memiliki kedisiplinan yang tinggi," kata Sakai.
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, SMKN Jawa Tengah yang diinisiasi Ganjar sejak 2014 ini telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa, terdiri dari 825 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Semarang, 336 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Pati, dan 676 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Purbalingga.
Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya terserap di dunia kerja maupun perguruan tinggi, baik di tingkat nasional atau luar negeri .