Bisnis.com, JAKARTA -- Pesawat nir awak atau drone milik Amerika Serikat memilih putar balik saat didekati oleh pesawat tempur jenis Shukoi S-30 Rusia.
Insiden antara pesawat Rusia dengan drone AS itu terjadi pada tanggal 27 Agustus 2023. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa sarana kontrol wilayah udara Rusia di perairan Laut Hitam mendeteksi target udara yang mendekati perbatasan.
Untuk mengidentifikasi target udara dan mencegah pelanggaran perbatasan, sebuah pesawat tempur Su-30 dari satuan tugas pertahanan udara diterbangkan ke udara.
"Awak jet tempur Rusia mengidentifikasi target udara sebagai UAV MQ-9A "Reaper" pengintai milik Angkatan Udara AS," tulis Kemhan Rusia dikutip, Senin (28/8/2023).
Namun demikian, lanjut laporan tersebut, ketika pesawat tempur Rusia mendekat, UAV pengintai asing melakukan putar balik dari Rusia.
Pesawat Rusia kembali dengan selamat ke lapangan terbang pangkalannya. Kemhan Rusia menegaskan tidak ada pelanggaran terhadap Perbatasan Negara Federasi Rusia.
Baca Juga
"Penerbangan pesawat tempur Rusia dilakukan sesuai dengan aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara di perairan netral sesuai dengan langkah-langkah keamanan."
Serangan Drone Ukraina
Di sisi lain, sistem pertahanan udara Rusia terus berjibaku untuk menghalau serangan drone Ukraina. Kemhan Rusia melaporkan bahwa malam tadi, UAV Ukraina menyasar objek di wilayah Rusia.
Menurut Kemhan Rusia, serangan itu berhasil digagalkan. Mereka menyebut dua kendaraan udara tak berawak dihancurkan oleh pertahanan udara yang bertugas di wilayah Bryansk.
Sementara itu, pada tanggal 28 Agustus, sekitar pukul 04.30 waktu Moskow, pasukan pertahanan udara menggagalkan upaya lain serangan kendaraan udara tak berawak jenis pesawat terbang di wilayah Federasi Rusia.
"UAV dihancurkan oleh alat pertahanan udara di udara di atas wilayah distrik Lyuberetsky di wilayah Moskow."