Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Oleh-Oleh Kerja Sama Indonesia - Kenya yang Dibawa Jokowi, Apa Saja?

Kunjungan ke Kenya adalah kunjungan kenegaraan pertama Presiden RI dalam 44 tahun hubungan kedua negara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo (Jokowi) JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan lepas landas menuju Republik Persatuan Tanzania pada Senin (21/8/2023) melalui Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta Nairobi, sekira pukul 15.40 waktu setempat (WS).

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi. Dia mengatakan bahwa Kenya menjadi negara pertama yang dikunjungi Presiden dalam rangkaian kunjungan ke empat Negara Afrika.

Adapun, Jokowi memang dijadwalkan memulai rangkaian kunjungan ke sejumlah negara di kawasan Afrika, yakni ke Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan sejak Minggu (20/8/2023), kunjungan perdananya ke kawasan Afrika bertujuan untuk memperkokoh solidaritas di antara Negara-negara selatan global.

“Kunjungan ke Kenya adalah kunjungan kenegaraan pertama Presiden RI dalam 44 tahun hubungan kedua negara. Kenya adalah mitra penting Indonesia di Afrika sub-Sahara. Kedua negara juga memiliki kedekatan historis sebagai sesama anggota Gerakan Non-Blok yang mewarisi Bandung Spirit,” tuturnya lewat keterangan resmi, Senin (21/8/2023)

Retno pun menjabarkan bahwa dua tujuan utama kunjungan Presiden Ke-7 RI itu ke Kenya adalah memperkuat soliditas dan kerja sama antara negara berkembang, antara negara dari Global South, sesuai dengan spirit Bandung dan memperkuat kerja sama ekonomi.

Dari sisi kerja sama perdagangan, Retno menjelaskan bahwa Kenya adalah mitra dagang kelima terbesar Indonesia di Afrika Sub-Sahara. Sementara Indonesia adalah mitra dagang kedua terbesar Kenya di Asia Tenggara.

Adapun, perdagangan bilateral kedua negara naik rata-rata 17 persen per tahun selama 5 tahun terakhir dan tahun lalu mencapai lebih dari US$500 juta. Sehingga untuk lebih meningkatkan perdagangan kedua negara, Presiden mendorong dibentuknya Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Kenya.

PTA ini dinilai sangat penting untuk mengurangi hambatan-hambatan perdagangan sehingga perdagangan kedua negara dapat lebih diperkuat.

Selanjutnya, Retno melanjutkan hal yang kedua yang menjadi prioritas pembicaraan kedua Presiden itu adalah kerja sama investasi, yakni keinginan Indonesia untuk melakukan investasi, joint development, joint venture, cukup besar di Kenya, termasuk di bidang energi.

Dalam kunjungan kali ini, kerja sama investasi di bidang energi diperkuat, antara lain melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Geothermal Development Company (GDC) senilai US$1,5 miliar dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) senilai US$700 juta.

Sebagai informasi, saat ini Pertamina juga sedang melakukan kerja sama di sektor hulu untuk migas dengan Guma Group.

“Kerja sama semacam ini sangat penting untuk membuka jalan bagi kerja sama energi lain, termasuk kerja sama di sektor hulu dan kerja sama di bidang energi baru terbarukan,” tuturnya.

 

Retno melanjutkan untuk melindungi investasi dua negara, Jokowi juga mengusulkan agar kedua Negara segera mulai membahas Bilateral Investment Treaty (BIT).

 

Ketiga, fokus dari kerjasama Indonesia-Kenya adalah di bidang kesehatan. Inti utama kerja sama ini adalah untuk saling dukung upaya membangun ketahanan kesehatan. Mulai dari kerjasama antara Badan POM dua negara; kerjasama Biofarma dengan BioVax dan Generics Africa Ltd; dan kerjasama PT Combiphar dan TRAC Eco Pharma LTD di bidang farmasi.

 

Keempat adalah kerja sama pembangunan, Retno menyebut bahwa pemerintah menyampaikan komitmen untuk mendukung pembangunan Kenya di bidang kesehatan, ketahanan pangan dan  penanganan bencana.

 

“Saat ini Indonesia sedang menyusun Grand Design kerja sama Pembangunan dengan Afrika di beberapa sektor prioritas. Dan di dalam pertemuan, disepakati untuk meningkatkan kerja sama di sektor-sektor yang tentunya menjadi prioritas Kenya,” tuturnya

 

Alhasil, dalam kunjungan ini telah disepakati 15 deliverables baik antara Pemerintah maupun BUMN serta dari swasta.

 

Berikut 15 deliverables baik antara Pemerintah maupun BUMN serta dari swasta tersebut:

 

  • 3 MoU dari Pemerintah masing-masing adalah kerja sama di bidang energi, kerja sama di bidang mining and geology dan kerja sama di bidang farmasi
  • 1 LoI antar pemerintah terkait promosi dan fasilitasi investasi.

 

Sementara 11 MOU dan kesepakatan baik yang dilakukan oleh BUMN maupun yang dilakukan oleh Swasta adalah:

 

  • 2 MoU geothermal di pihak Indonesia dilakukan oleh Pertamina Geothermal Energy;
  • 1 MoU kerja sama sektor hulu migas oleh Pertamina;
  • 2 MoU untuk penetrasi produk farmasi Indonesia dilakukan oleh Biofarma dan 1 lainnya dilakukan oleh Combiphar;
  • 1 MoU terkait dukungan pemenuhan kebutuhan daging untuk dalam negeri;
  • 1 MoU terkait joint venture untuk perkebunan, refinery dan pemasaran kelapa sawit dan turunannya;
  • 1 MoU terkait joint investment untuk pengembangan industry tekstil;
  • 1 MoU terkait eksplorasi dan pembangunan pertambangan di Kenya.
  • 1 Non-Disclosure Agreement (NDA) terkait kerja sama eksplorasi upstream migas oleh Pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper