Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Minta Dukungan Kenya Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyebut bahwa pemerintah meminta dukungan Kenya untuk jadi anggota tidak tetap DK PBB.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan sesi foto bersama saat MoU Aliansi Strategis dalam Proyek-Proyek Potensial di Upstream, Midstream, Downstream dan Geothermal yang diselenggarakan di Radisson Blu, Nairobi, Kenya pada Senin (21/8/2023).
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan sesi foto bersama saat MoU Aliansi Strategis dalam Proyek-Proyek Potensial di Upstream, Midstream, Downstream dan Geothermal yang diselenggarakan di Radisson Blu, Nairobi, Kenya pada Senin (21/8/2023).

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah meminta dukungan Republik Kenya terkait pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Dia mengatakan bahwa satu hari sebelum pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Kenya William Ruto, dirinya melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Kenya Alfred Mutua.

Secara khusus pertemuan membahas persiapan akhir kunjungan Presiden Ke-7 RI itu, termasuk upaya peningkatan kerja sama ekonomi dan kerja sama pembangunan.

Selain itu, Retno mengatakan juga bahas situasi global saat ini khususnya kolaborasi Global South untuk memperjuangkan kepentingan negara berkembang.

“Terakhir, saya juga minta dukungan Kenya untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk tahun 2029-2030,” pungkas Retno.

Sebelumnya, pada Juni 2018, Indonesia juga telah terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019—2020, bersama Jerman, Afrika Selatan, Belgia dan Republik Dominika.

Keanggotaan DK PBB Indonesia tersebut merupakan yang ke-empat kalinya, setelah sebelumnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada tahun 1974-1975, 1995-1996, dan 2007-2008.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper