Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir: Seluruh Capres Butuh Komitmen Untuk Teruskan Program Jokowi

Erick Thohir menyebut seluruh capres yang ada saat ini punya kapabilitas meneruskan program Jokowi asalkan mau berkomitmen
Erick Thohir: Seluruh Capres Butuh Komitmen Untuk Teruskan Program Jokowi. Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan rencana merger BUMN Karya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (1/8/2023) - BISNIS/Afiffah Rahmah Nurdifa
Erick Thohir: Seluruh Capres Butuh Komitmen Untuk Teruskan Program Jokowi. Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan rencana merger BUMN Karya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (1/8/2023) - BISNIS/Afiffah Rahmah Nurdifa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menilai tiga bakal calon presiden (bacapres) yang ada saat ini memiliki kualitas bagus untuk bisa melanjutkan program-program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Erick mengatakan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa melanjutkan program Presiden Jokowi asalkan memiliki komitmen.

"Semua bagus tiga-tiganya. Pak Anies bagus. Pak Ganjar bagus. Pak Prabowo bagus. Tinggal ada komitmen," ujarnya kepada wartawan usai menghadiri Sidang Tahunan MPR 2023 di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Erick, yang kini masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo maupun Ganjar, berpesan agar tidak ada saling salah-menyalahkan jelang Pilpres 2024.

Namun demikian, dia menilai kritik-kritik yang dilontarkan merupakan hal biasa apalagi Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi.

"Tetapi jangan sampai kita ada dendam. Semua ini harus dirubah, apa segala yang bagus dirubah," ucapnya.

Erick pun menyinggung soal kepemimpinannya di Kementerian BUMN. Dia mengatakan saat dirinya memimpin kementerian tersebut sejak 2019, dia selalu mengapresiasi menteri-menteri sebelumnnya.

Program yang bagus, lanjutnya, dipastikan untuk dipertahankan, sedangkan program yang kurang bagus diperbaiki.

"Contoh kasus Jiwasraya kapan? 2006. Apakah saya nyalahin menteri-menteri sebelumnya? Tidak, tetapi saya memastikan [kasus] ini harus selesai. Kalau kita bicara juga korupsi Asabri, Istaka Karya, tahun berapa? Tol Prof Sedyatmo, tahun 2006-2007 terus masa kita salah-salahan. Tapi kita hadir harus memberikan solusi," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR 2023 pagi ini kembali mempertanyakan kepada capres dan cawapres selanjutnya apakah dapat melanjutkan kinerja warisan kepemimpinannya selama 10 tahun belakangan.

"Ini bukan tentang siapa yang jadi Presidennya. Bukan bukan itu.Tapi apakah sanggup atau tidak? Untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini. Apakah Berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak?," ujarnya di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Orang nomor satu di Indonesia itu mengibaratkan agar pemimpin selanjutnya tidak menganggap pergantian Presiden dan Wapres mendatang seperti ajang lari sprint, yakni memulai kembali program dan kebijakan dari awal.

Jokowi pun menekankan bahwa periode pergantian kepemimpinan seperti berlari marathon, sebab setiap pemimpin Negara sebaiknya melanjutkan setiap kinerja-kinerja Presiden terdahulu khususnya untuk mencapai Indonesia Emas.

Apalagi, Kepala Negara menekankan bahwa tantangan ke depan makin tidak mudah. Mengingat, setiap pilihan kebijakan akan makin sulit dilakukan. Oleh sebab itu, dia menilai dibutuhkan keberanian, dibutuhkan kepercayaan bagi pemimpin Negara selanjutnya untuk mengambil keputusan yang sulit dan keputusan yang tidak populer.

Tak hanya itu, Jokowi menilai bahwa pemimpin selanjutnya perlu memiliki kepercayaan publik sebagai landasan bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan yang akan dipilih ke depan.

"Bisa diikuti atau tidaknya sebuah keputusan. Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa. Selain itu seorang pemimpin juga membutuhkan dukungan dan kerjasama dari seluruh komponen bangsa," pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper