Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golkar-PAN Merapat ke Prabowo, Guntur Romli: Skenario Keroyok Ganjar!

Guntur Romli menyoroti dukungan Partai Golkar dan Partai PAN kepada Prabowo Subianto adalah skenario untuk mengeroyok Ganjar Pranowo.
Muhammad Guntur Romli keluar dari  PSI setelah melihat kedekatan parpol itu dengan bakal cawapres Prabowo Subianto./Antara
Muhammad Guntur Romli keluar dari PSI setelah melihat kedekatan parpol itu dengan bakal cawapres Prabowo Subianto./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Ganjarian Spartan Guntur Romli menyoroti dukungan Partai Golkar dan Partai PAN kepada Prabowo Subianto adalah skenario untuk mengeroyok Ganjar Pranowo dengan menggalang koalisi partai politik (parpol) besar.

Meski begitu, dia meyakini bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) memiliki gaya berbeda dengan Pemilihan Legislatif (Pileg), yakni tokoh Capres yang lebih menentukan, bukan terletak dari seberapa besar koalisi parpol yang ada.

“Hal ini mengingatkan pada Pilpres 2014, waktu itu Jokowi dikeroyok oleh gabungan 6 parpol, termasuk di dalamnya Gerindra dan Golkar. Namun Jokowi tetap menjadi pemenang. Jadi, untuk 2024 kami akan tetap membendung kembalinya kekuatan Orde Baru dan Dinasti Cendana serta perlaku kejahatan HAM masa lalu,” katanya lewat rilisnya, Minggu (13/8/2023).

Lebih lanjut, Guntur mengatakan bahwa selama ini sudah ada komunikasi antara pihak Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan dengan parpol-parpol yang saat ini mengukuhkan posisinya mendukung Prabowo, yaitu Golkar dan PAN.

Namun, dia mengklaim telah mendengar ragam informasi beredar, seperti adanya persyaratan-persyaratan yang membuat Ganjar dapat terjebak dalam ‘koalisi dagang sapi’ yang sarat dengan kepentingan temporal.

Padahal, dia menilai Ganjar Pranowo sebenarnya lebih mengedepankan untuk membangun kerjasama antar partai-partai yang berasas pada kepentingan rakyat.

“Jadi bukan dengan menekan siapa cawapresnya, berapa jatah menterinya dan lain-lain yang berorientasi pada kepentingan kekuasaan semata,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dia menilai selama belum ada pendaftaran resmi Capres-Cawapres, maka yang disebut dengan koalisi parpol sebenarnya masih sangat cair dan situasional, sehingga belum dapat dikatakan adanya koalisi yang solid.

Apalagi, dia menilai menjelang tahun politik wajar setiap pihak memainkan peran sebagai akrobat-akrobat politik untuk mengirimkan kesan dan pesan dalam meramaikan pesta demokrasi yang terjadi dalam 5 tahun seklai itu.

“Bisa jadi koalisi yang ada sekarang nantinya bubar, dan terbentuk koalisi baru, karena itu kepada para pendukung Ganjar Pranowo, khususnya para spartan Ganjar Pranowo agar tidak terpengaruh oleh intrik-intrik politik atas nama deklarasi dan koalisi ini, karena segala hal bisa terjadi untuk ke depan,” pungkas Guntur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper