Bisnis.com, JAKARTA - Kremlin menggandakan dalam menyediakan Rosgvardia, Pengawal Nasional Rusia, dengan peralatan berat, karena menganggap pasukan itu sebagai organisasi kunci untuk memastikan keamanan rezim, kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen 8 Agustus.
Pada 4 Agustus, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang memungkinkan Rosgvardia dilengkapi dengan persenjataan berat.
Viktor Zolotov, direktur Rosgvardia dan mantan pengawal Putin, sebelumnya menyarankan pasukan itu harus dipersenjatai dengan artileri dan helikopter serang, menurut pembaruan itu.
Zolotov mengklaim bahwa Rosgvardia tampil luar biasa selama pemberontakan Grup Wagner yang berumur pendek melawan pemerintah Rusia pada 23-24 Juni.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko diduga membantu menengahi kesepakatan untuk pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin dan pasukannya untuk pindah ke Belarusia setelah mereka gagal mencapai Moskow.
Namun, intelijen Inggris percaya bahwa "tidak ada bukti bahwa Rosgvardia melakukan tindakan efektif apa pun" untuk menekan pemberontakan bersenjata, meskipun itu "jenis ancaman keamanan internal" yang diatur oleh pasukan untuk dikendalikan.
Menyusul krisis tersebut, Putin mengadakan pertemuan dengan Zolotov dan pejabat tinggi keamanan lainnya pada 26 Juni, menurut Dmitry Peskov, juru bicara Putin.
Rosgvardia dibentuk pada tahun 2016 berdasarkan keputusan presiden dan merupakan kekuatan terpisah dari Angkatan Bersenjata Rusia. Kementerian Pertahanan Inggris yakin memiliki hingga 200.000 personel garis depan.