Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat! Zat Karsinogen Ditemukan di Pangkalan Rudal Nuklir AS, Sejumlah Pekerja Kena Kanker

AS mendeteksi karsinogen dengan kadar yang tidak aman di pusat kendali peluncuran bawah tanah pangkalan rudal nuklir Montana. Sejumlah petugas kena kanker.
Kapal Selam Rudal Balistik AS USS Kentucky berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut Busan, di Busan, Korea Selatan, 19 Juli 2023. WOOHAE CHO/Pool via REUTERS
Kapal Selam Rudal Balistik AS USS Kentucky berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut Busan, di Busan, Korea Selatan, 19 Juli 2023. WOOHAE CHO/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mendeteksi kemungkinan zat karsinogen dengan kadar yang tidak aman di pusat kendali peluncuran bawah tanah pangkalan rudal nuklir Montana. Sejumlah pekerja terdeteksi kanker.

Angkatan Udara AS telah mendeteksi tingkat yang tidak aman dari kemungkinan karsinogen di pusat kendali peluncuran bawah tanah di pangkalan rudal nuklir Montana di mana sejumlah besar pria dan wanita telah melaporkan diagnosis kanker.

Dilansir dari CNA pada Selasa (8/8/2023), upaya pembersihan pun telah diperintahkan. Apalagi, sejumlah besar petugas di lokasi telah melaporkan diagnosis kanker.

"[Penemuan ini] adalah yang pertama dari pengambilan sampel ekstensif pangkalan rudal balistik antarbenua AS, untuk mengatasi masalah kanker yang disuarakan oleh sejumlah komunitas petugas,” tulis rilis dari Komando Serangan Global Angkatan Udara AS.

Dalam sampel tersebut, dua fasilitas peluncuran rudal di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom Montana menunjukkan tingkat PCB (Polychlorinated Biphenyls) lebih tinggi dari ambang batas yang direkomendasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA).

PCB adalah zat berminyak atau lunak yang telah diidentifikasi sebagai kemungkinan karsinogen oleh EPA.

Komandan Komando Serangan Global Angkatan Udara AS Jenderal Thomas Bussiere, telah mengarahkan "langkah-langkah cepat untuk memulai proses pembersihan untuk fasilitas yang terkena dampak dan mengurangi paparan oleh penerbang dan penjaga kami atas kondisi yang berpotensi berbahaya ini".

Sebelumnya, The Associated Press pada bulan Januari menunjukkan setidaknya sembilan petugas dan mantan petugas di Malmstrom didiagnosis terkena limfoma non-Hodgkin atau kanker darah yang langka.

Sekolah Kedokteran Dirgantara Angkatan Udara AS lalu meluncurkan pemeriksaan untuk mengecek kanker di semua pekerja di lokasi  itu.

Diprediksi, mungkin ada ratusan jenis kanker lainnya, berdasarkan data baru dari kelompok mantan petugas di sana dan anggota keluarga mereka yang masih hidup.

Menurut Torchlight Initiative, setidaknya 268 tentara bertugas di lokasi rudal nuklir itu, atau anggota keluarga mereka yang masih hidup telah melaporkan terkena kanker, penyakit darah, atau penyakit lain selama beberapa dekade terakhir.

Setidaknya 217 kasus yang dilaporkan merupakan kanker dan 33 di antaranya merupakan limfoma non-Hodgkin.

Jadi catatan, komunitas petugas misil di lokasi itu sangat kecil. Total hanya ada sekitar 21.000 petugas sejak operasi Minuteman dimulai pada awal 1960-an.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan  ada sekitar 403 kasus kanker baru yang dilaporkan per-100.000 orang setiap tahun dari seluruh masyarakat AS.

Sementara, American Cancer Society menyatakan limfoma non-Hodgkin 'hanya' terdeteksi di 19 dari setiap 100.000 orang setiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper