Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan empat mata dengan CEO Rostec State Corporation Sergei Chemezov. Pertemuan itu dilakukan untuk membicarakan kinerja perusahaan dan pengembangan senjata bagi kepentingan pertahanan Rusia.
Rostec adalah pengembang teknologi pertahanan asal Rusia. Perusahaan ini memiliki andil yang cukup besar dalam pertempuran di Ukraina. Rostec menyuplai pasukan Rusia dengan senjata-senjata terbarunya, salah satunya adalah pesawat nir awak kamikaze Lancet.
Putin dalam pertemuan itu meminta bos Rostec untuk meningkatkan persenjataan baru untuk kepentingan pertahanan Rusia. Dia tidak secara spesifik menyinggung konflik di Ukraina yang telah berlangsung setahun lebih. Namun demikian, dia menekankan bahwa keberadaan tank T-90 dan drone tempur menjadi prioritas.
“Proryv T-90 dan sistem pesawat. Anda tahu apa yang saya bicarakan. Lancet dan sejenisnya,” ujar Putin dilansir dari laman resmi Kremlin, Selasa (8/8/2023).
“Ya, saya tahu,” timpal Chemezov.
Chemezov menuturkan bahwa produk Rostec mencakup 90 persen dari semua perangkat militer yang terlibat dalam konflik di Ukraina misalnya artileri laras dan roket, baju besi ringan dan berat, helikopter pengangkut, penerbangan tempur, sistem tembakan berat, senjata kecil dan semua jenis amunisi.
Baca Juga
Selain itu, Rostec juga menyuplai persenjataan BMP-3, BTR MDM, tank T-90 Proryv, sistem rudal Iskander, sistem rudal peluncuran udara hipersonik Kinzhal (Belati), Ka-52, Mi- 28, Su-57, Su-35, dan drone Cube dan Lancet untuk pasukan Rusia.
“Hari ini, kami memproduksi semua yang dibutuhkan Kementerian Pertahanan. Kami memenuhi permintaan secara penuh.”
Rusia sendiri terus menambah kapasitas tempurnya untuk menghadapi serangan balik dari Ukraina. Sejauh ini, pasukan Rusia berhasil menahan serangan Ukraina yang dipersenjatai Barat.