Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Ukraina menargetkan jembatan utama yang menghubungkan Krimea ke daratan Ukraina.
Serangan tersebut telah diatur untuk mengganggu logistik pasukan Rusia dan menciptakan tantangan lebih lanjut untuk operasi mereka di front selatan.
Direktorat Komunikasi Strategis militer Ukraina mengonfirmasi serangan di jembatan Chonhar dan Henichesk sekitar pukul 3 sore waktu setempat pada 6 Agustus.
Jembatan Chonhar terletak di sebidang tanah sempit di Krimea utara dan menghubungkan semenanjung yang diduduki dengan Oblast Kherson.
Jembatan Henichesk terletak di Arabat Spit, pembatas antara Selat Henichesk di utara dan Krimea di selatan. Militer tidak mengumumkan jenis rudal yang menghantam jembatan tersebut.
Pasukan Rusia mengandalkan Jembatan Chonhar sebagai rute pasokan untuk mengangkut amunisi dan bahan bakar untuk pasukan mereka di garis depan tenggara di tengah serangan balasan yang terus dilakukan oleh pasukan Ukraina.
Baca Juga
Sebelumnya pada hari yang sama, proksi Rusia di Oblast Krimea dan Kherson mengatakan Ukraina menghantam jembatan menggunakan rudal Storm Shadow/SCALP buatan Inggris-Prancis.
Proksi Rusia juga melaporkan menangguhkan lalu lintas melalui pos pemeriksaan Chonhar.
Ukraina berulang kali menargetkan Jembatan Chonhar pada akhir Juli dan awal Agustus dengan rudal jelajah.
Serangan ini menimbulkan kemunduran logistik yang signifikan pada militer Rusia, menurut militer Ukraina.
Perkembangan penting pada 6 Agustus:
-Ukraina menghantam dua jembatan di Krimea
-Pasukan Ukraina menyerang posisi Rusia, depot amunisi
-Serangan drone dilaporkan di dekat Moskow
-Angkatan Udara Ukraina mengumumkan telah menembak jatuh 30 rudal, 27 drone