Bisnis.com, JAKARTA - Tiga gelombang serangan rudal Rusia menargetkan pangkalan Udara Starokonstantinov di wilayah Khmelnytskyi, Ukraina, Minggu (6/8/2023).
Serangan besar-besaran itu bertepatan dengan perayaan Hari Angkatan Udara Ukraina yang diperingati setiap tanggal 6 Agustus.
Diduga target utama serangan tersebut adalah rudal jarak jauh Storm Shadow yang beberapa kali digunakan Kyiv untuk melakukan serangan ke Rusia.
Diketahui pangkalan Udara Starokonstantinov menampung rudal Storm Shadow yang dikirim oleh Inggris dan Prancis.
Dikutip dari DailyMail serangan rudal tiga gelombang itu menyebabkan ledakan di sekitar pangkalan udara Starokonstantinov di wilayah Khmelnytskyi, Ukraina.
Skala kerusakan tidak jelas tetapi Sergei Gamaly, kepala administrasi militer regional Ukraina, mengatakan ada beberapa ledakan di daerah tersebut.
Baca Juga
Rusia telah mengirim tujuh pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-95 untuk melepaskan serangan dengan rudal konvensional Kh-101.
Sumber Rusia mengatakan pangkalan Starokonstantinov digunakan oleh pesawat tempur Su-24 Ukraina untuk menembakkan Storm Shadows dan SCALP-EG ke daerah pendudukkan.
Serangan dahsyat itu terjadi ketika lumbung biji-bijian, sekali lagi, menjadi sasaran semalam di Kharkiv, dan selama perayaan nasional Angkatan Udara Ukraina, dengan Zelensky meluangkan waktu untuk memuji 'pahlawan langitnya' di media sosial.
Gelombang serangan di Oblast Khmelnytskyi dilaporkan menggunakan rudal canggih Kinzhal - atau Dagger - Rusia, diikuti oleh serangan drone Shahed buatan Iran dan rudal Kalibr.
Pembom strategis Tu-95 menembakkan rudal jelajah Kh-101 ke pangkalan tersebut, klaim laporan.
Rossiyskaya Gazeta melaporkan bahwa penargetan dilakukan di gudang rudal Storm Shadow Ukraina serta pangkalannya.
Angkatan bersenjata Ukraina mendapat manfaat dari Inggris dan Prancis yang mengirimkan rudal Storm Shadow jarak jauh, yang mampu mencapai target sejauh 350 mil.
Analis pertahanan Dr James Bosbotinis mengatakan jangkauan Storm Shadow memungkinkannya untuk mencapai 'target keras bernilai tinggi' yang 'musuh tidak ingin diserang' seperti bunker, seperti dilansir Forces.net.
Ukraina juga memiliki sistem roket HIMARS untuk pertahanan, tetapi jangkauannya hanya 50 mil.
Serangan itu terjadi saat Rusia melancarkan serangan multi-gelombang di Ukraina timur dengan 70 senjata serbu udara, dengan setidaknya 10 menembus pertahanan udara.