Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia menembaki Nikopol di Oblast Dnipropetrovsk pada malam 3 Agustus hingga larut malam, melukai dua orang dan merusak lebih dari dua lusin rumah, kata Gubernur Oblast Serhii Lysak di Telegram.
Serangan itu melukai seorang wanita berusia 85 tahun dan seorang pria berusia 35 tahun, kata Lysak. Kedua korban mendapatkan perawatan medis.
Lysak mengatakan pasukan Rusia menyerang dengan artileri berat dan peluncur roket, menghantam Nikopol serta komunitas Chervonohryhorivka dan Myrove.
Penembakan itu juga merusak lebih dari dua lusin rumah pribadi, dua truk, dan sebuah mobil.
Gubernur juga melaporkan kehancuran infrastruktur sipil akibat serangan malam itu. Penembakan berat merusak panel surya, rumah kaca, tiga pipa gas, dan dua saluran listrik. Dua bangunan luar hancur total, sementara 10 lainnya rusak.
Sebelumnya pada 3 Agustus, Lysak melaporkan dua serangan artileri berat ke Nikopol yang tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga
Posisi genting Nikopol tepat di seberang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia menjadikannya target reguler penembakan berat dari pasukan Rusia.
Sementara itu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada 4 Agustus bahwa Rusia telah kehilangan 248.490 tentara di Ukraina sejak awal invasi skala penuh pada 24 Februari tahun lalu.
Jumlah ini termasuk 640 korban yang diderita pasukan Rusia selama beberapa hari terakhir.
Menurut laporan itu, Rusia juga kehilangan 4.228 tank, 8.249 kendaraan tempur lapis baja, 7.392 kendaraan dan tangki bahan bakar, 4.911 sistem artileri, 704 sistem peluncuran roket ganda, 466 sistem pertahanan udara, 315 pesawat terbang, 311 helikopter, 4.104 drone, dan 18 kapal.