Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentara Ukraina Temukan Mesin Buatan Ceko di Dalam Drone Rusia

Tentara Ukraina menemukan mesin bauatan Republik Ceko tertera di dalam drone Rusia.
Mesin drone Rusia bertuliskan buatan Republik Ceko./Twitter
Mesin drone Rusia bertuliskan buatan Republik Ceko./Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang tentara Ukraina pada 2 Agustus membagikan foto drone Lancet Rusia yang jatuh di dekat Bakhmut yang tampaknya bertuliskan "Buatan Republik Ceko" di mesinnya.

Informasi tersebut dipublikasikan di Twitter oleh tentara Ukraina yang menyebut dirinya Your Friend Stus  dan menggambarkan dirinya bertugas di Brigade Mekanik ke-93.

Dia menemukan tanda perusahaan Ceko Model Motors setelah melepas lapisan lakban. Tanpa motor ini, drone "tidak akan terbang, dan oleh karena itu, perusahaan ini menanggung banyak kesalahan atas orang-orang kami yang terbunuh," tulisnya dikutip dari Kyiv Independent.

Menurut situs web Model Motors, perusahaan berfokus "pada pengembangan dan pembuatan motor dan aksesori AXI berkualitas tinggi untuk model terbang", serta "beberapa aplikasi industri".

Drone Lancet adalah jenis UAV yang biasa digunakan oleh militer Rusia untuk pengintaian dan serangan.

“Lancet memberi kami banyak masalah, menghancurkan senjata kami dan orang-orang kami. Melihat komponen yang diproduksi oleh negara NATO di pesawat tak berawak Rusia, paling tidak, aneh dan jahat,” tambah tentara itu.

Pada 18 Juli, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andrii Yermak melaporkan bahwa drone Rusia yang ditembak jatuh di atas Mykolaiv dibuat dengan suku cadang dari negara-negara Barat.

Yermak memposting di Telegram gambar mesin drone Shahed buatan Iran dengan tulisan "Made in Ireland" yang terlihat jelas di karburator.

Terlepas dari sanksi, komponen buatan Eropa mencapai pabrik Rusia melalui negara ketiga seperti Kyrgyzstan. Menurut Washington Post, catatan menunjukkan peningkatan besar dalam perdagangan suku cadang drone, pesawat terbang, dan bom ke Rusia oleh perusahaan Kyrgyzstan.

Beberapa perusahaan Kyrgyzstan yang diduga membantu Rusia menerobos sanksi dikenai sanksi oleh AS pada 20 Juli.

Dewan Uni Eropa juga mengadopsi sanksi baru terhadap Iran pada 20 Juli, yang melarang ekspor komponen ke Iran yang biasa digunakan dalam pembuatan drone serang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper