Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Sebut Rusia Ada di Balik Kudeta Militer Niger

Pejabat Ukraina menuding Rusia menjadi dalang dibalik kudeta militer yang terjadi di Niger. 
Demonstran berkumpul untuk mendukung tentara kudeta di Niamey, Ibu Kota Niger. /Foto diambil pada 30 Juli 202/REUTERS/Balima Boureima
Demonstran berkumpul untuk mendukung tentara kudeta di Niamey, Ibu Kota Niger. /Foto diambil pada 30 Juli 202/REUTERS/Balima Boureima

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pejabat Ukraina menuduh Moskow sebagai dalang kudeta di Niger. Pejabat itu mengacu kepada dugaan keterlibatan sebagai taktik dari Rusia. 

Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan Rusia menjadi dalang di balik pengambilalihan atau kudeta Niger tersebut, pada Selasa (2/8/2023). 

Presiden Mohamed Bazoum dan pemerintahannya yang terpilih secara demokratis digulingkan oleh para pemimpin militer dalam kudeta di Niger. 

“Sekarang sangat jelas bahwa Rusia berada di balik apa yang disebut kudeta militer di Niger. Ini adalah taktik standar Rusia, mengalihkan perhatian, memanfaatkan momen, dan memperluas konflik," kata Podolyak, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Kamis (3/8/2023). 

Dia juga mengatakan bahwa Rusia memiliki skenario global untuk memprovokasi ketidakstabilan untuk bermaksud merusak tatanan keamanan global. 

“Saatnya untuk menarik kesimpulan yang tepat, hanya penghapusan klan (Presiden Rusia) Putin dan mengirim Rusia ke kelahiran kembali politik yang dapat menjamin tidak dapat diganggu gugatnya aturan dan stabilitas dunia," lanjutnya. 

Kremlin mengatakan bahwa situasi di Niger menyebabkan keprihatinan serius setelah kudeta militer yang dikutuk oleh sebagian besar dunia. 

Akan tetapi, kudeta di Niger tersebut disambut baik oleh bos tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin yang memiliki kepentingan luas di Afrika.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia meminta semua pihak di Niger untuk menahan diri, dan untuk secepat mungkin kembali ke ketertiban hukum.

Seperti diketahui, tentara pemberontak di Niger mengumumkan bahwa telah mengkudeta dan menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum dari kekuasaan, menutup perbatasan negara dan menangguhkan konstitusi, pada Rabu (26/7/2023) malam.

Unitnya mendirikan Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air, yang memegang semua kekuasaan pemerintahan Niger. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper