Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyebut serangan drone (pesawat nirawak) Ukraina terhadap area bisnis Rusia pada 31 Juli 2023 mirip dengan serangan teroris pada tragedi 11 September 2001 (9/11) di New York, yang memakan banyak korban jiwa.
"Serangan 9/11 menyebabkan banyak korban, namun keduanya punya metode sama. Moskow merupakan kawasan sipil yang dipenuhi bangunan kantor, sentral bisnis, serta pemukiman warga. Semuanya tak berkaitan dengan militer. Kita melihat hal yang sama sekarang, seakan-akan hal tersebut terulang kembali," ujar Zakharova pada Soloviev Live TV Channel, dikutip dari TASS, Selasa (1/8/2023).
Sebelumnya, Wali Kota Moskow, Sergey Sobyanin menyatakan bahwa sejumlah pesawat tanpa awak Ukraina berhasil dilumpuhkan sebelum mencapai sasaran.
Baca Juga
Akan tetapi, masih terdapat satu drone yang lolos sampai area Kota Moskow, sehingga menghancurkan permukaan lantai 21 di salah satu menaranya. Kaca rusak di area seluas 150 meter persegi, beruntungnya tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklarifikasi bahwa dua drone Ukraina telah dihancurkan di distrik Odintsovo dan Naro-Fominsk yang berbatasan dengan wilayah Moskow, sedangkan drone ketiga hanya berhasil dikacaukan hingga hilang kendali, dan akhirnya jatuh di kompleks perkantoran berlantai tinggi di Moskow.
Serangan pesawat tanpa awak ini menjadi yang terbaru bagi Rusia. Sebelumnya serangan terjadi di Kremlin dan kota-kota Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Moskow menuding rangkaian serangan ini dilakukan oleh Kyiv.
