Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Ukraina berusaha merebut kembali Kota Bakhmut di bagian Timur Ukraina. Ada satu pasukan khusus penembak jitu elite yang disebut sebagai "Hantu Bakhmut" yang bertugas melakukan serangan malam di sekitar Bakhmut.
Ghost, komandan tim sniper, menjelaskan asal usul nama tim penembak jitu tersebut.
"Hantu adalah tanda panggilanku. Saat kami mulai membawa teror ke Bakhmut, kami mendapat nama 'Hantu Bakhmut’," jelas Ghost melansir BBC, Selasa (1/8/2023).
The Ghosts, sebuah tim yang terdiri dari sekitar 20 tentara, telah beroperasi di pinggiran Bakhmut selama enam bulan terakhir. Mereka sering berburu “target” bernilai tinggi.
Dalam operasinya, biasanya mereka memberikan nomor untuk targetnya sebagai target operasi. Anggota tim lainnya merekam setiap tembakan yang dikeluarkan melalui senapan.
Ghost berkata, "Ada nomor yang dikonfirmasi. Tujuh puluh enam di antaranya milikku."
Baca Juga
Tujuh puluh enam maksudnya ia sudah menembak 76 target selama ia bertugas di tim tersebut. Namun, tidak semua anggota merasa keren dengan hal itu.
Kuzia, penembak jitu dalam tim Hantu itu, merasa tidak ada yang bisa dibanggakan. Dia menegaskan bahwa mereka tidak membunuh manusia, melainkan menghancurkan musuh.
Pada malam hari, penembak jitu biasanya ditemani oleh pengintai. Mereka diantar oleh pengemudi yang akan membawa mereka sedekat mungkin ke garis depan.
Dari sana, dua orang harus berjalan lebih dari satu mil atau sekitar 1,6 km untuk mencapai target mereka. Ghost akan tetap kembali di pangkalan bersama dengan rookie yang dikenal sebagai Brit.
Kusch, sang pengemudi, akan memberi tahu sebagian rute yang masih menjadi sasaran artileri Rusia agar anggota tim berhati-hati.
Saat sudah siap semuanya, tim penembak jitu terdiri dari dua orang membuka pintu dan menghilang ke arah barisan pohon.
Kusch selalu berteriak "Tuhan menyertaimu" sebelum para penembak jitu keluar dengan cepat.
Lalu, para penembak jitu tersebut melakukan tugasnya. Setelah melakukan tugasnya, mereka akan kembali ke Kusch untuk diantarkan kembali ke markas.
Selama enam bulan terakhir beberapa tim telah terluka, termasuk Ghost, komandan tim Hantu itu. Namun, tidak satu pun dari mereka yang terbunuh.
Ghost menjelaskan setiap perjalanan mungkin menjadi yang terakhir baginya, tetapi menurutnya, ia melakukan perbuatan yang mulia.
Satu tim kecil penembak jitu tidak akan memenangkan perang ini atau bahkan merebut kembali Bakhmut. Namun, mereka percaya bahwa tim mereka akan berdampak positif.
Kusch mengatakan hal ini memiliki efek psikologis pada musuh, yaitu dengan memburu satu tentara Rusia sekaligus dari tempat yang tidak dapat dilihat dan didengar.