Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT Arab Saudi Bahas Perdamaian di Ukraina, Kyiv Tolak Kehadiran Rusia

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan sedang mencari tahu tujuan pembicaraan yang direncanakan di Arab Saudi tentang perang di Ukraina.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat di Istana Elysee Palace, Paris Prancis/Reuters
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat di Istana Elysee Palace, Paris Prancis/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan sedang mencari tahu tujuan pembicaraan yang direncanakan di Arab Saudi tentang perang di Ukraina.

Dia mengatakan bahwa Ukraina tidak menerima Rusia dalam pertemuan di Arab Saudi tersebut.

Arab Saudi akan mengundang negara-negara Barat, Ukraina, dan negara-negara berkembang untuk melakukan pembicaraan yang berfokus pada rencana perdamaian di Ukraina.

Kyiv dan negara-negara Barat berharap bahwa pembicaraan di Arab Saudi dapat mengarah pada dukungan internasional untuk perdamaian yang menguntungkan Ukraina.

"Tentu saja, Rusia akan mengikuti pertemuan ini. Kita perlu memahami tujuan apa yang ditetapkan dan apa yang akan dibahas. Setiap upaya untuk mempromosikan penyelesaian damai patut mendapat evaluasi positif," katanya dilansir dari Reuters, pada Selasa (1/8/2023).

Peskov juga menyatakan kembali posisi Moskow, bahwa saat ini tidak ada alasan untuk pembicaraan damai dengan Kyiv.

"Rezim Kyiv tidak menginginkan dan tidak bisa menginginkan perdamaian, selama itu digunakan secara eksklusif sebagai alat dalam perang kolektif Barat dengan Rusia," lanjutnya.

Sementara itu, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrado mengatakan bersedia hadir asalkan perwakilan Rusia dan Ukraina hadir.

"Jika ada penerimaan dari Ukraina dan Rusia untuk mencari solusi mencapai perdamaian, kami akan berpartisipasi. Kami tidak ingin perang Rusia-Ukraina berlanjut, itu sangat tidak rasional," katanya.

Kepala staf Zelensky, Andriy Yermak mengatakan Ukraina akan sangat senang jika Barat, Timur, Selatan, dan Utara bekerja sama untuk memperbarui sistem keamanan dunia.

"Tapi ini adalah forum negara-negara yang bertanggung jawab yang mendukung hak-hak internasional dan undang-undang PBB. Dan itulah mengapa Rusia tidak akan ada di sana," tulis Yermak di Telegram.

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman sebelumnya telah menyatakan kesiapan negaranya untuk menjadi penengah dalam konflik tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa inisiatif Afrika menyerukan langkah-langkah untuk penghentian permusuhan dapat menjadi dasar untuk perdamaian, tetapi serangan Ukraina terhadap Rusia membuat itu sulit untuk diwujudkan.

Rencana Zelensky menyerukan penarikan semua pasukan Rusia dan pemulihan perbatasan Ukraina pasca-Soviet, yang diusulkan pada awal tahun ini.

Dia menolak gagasan gencatan senjata yang akan membuat Rusia menguasai hampir seperlima negaranya dan memberi pasukannya waktu untuk berkumpul kembali setelah berperang selama 17 bulan.

Perlu diketahui, pertemuan KTT di Arab Saudi tersebut d akan berlangsung pada 5 dan 6 Agustus 2023, dengan dihadiri sekitar 30 negara, dengan berbagai diplomat yang terlibat dalam diskusi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper