Bisnis.com, JAKARTA -- Sekitar 100 tentara bayaran Wagner dikabarkan telah mendekati wilayah perbatasan Polandia dengan Belarusia. Kemunculan tentara Wagner membuat Polandia semakin waspada. Mereka mulai mengetatkan pengawasan perbatasan untuk mengantisipasi aksi sabotase termasuk serbuan imigran ilegal.
Dilansir dari laman resmi pemerintah Polandia, Warsawa tengah membangun penghalang di perbatasan Polandia-Belarusia setinggi 5,5 meter.
Penghalang itu diharapkan akan melindungi Polandia dari penyeberangan ilegal oleh para migran dari wilayah Belarusia. Selain itu, Polandia juga membangun seluruh sistem perimetri yaitu 3.000 kamera di perbatasan. Sistem ini akan mendeteksi secara dini pihak yang akan melintasi perbatasan Polandia.
"Kabel deteksi yang kami masukkan di bawah tanah, tepat di luar perbatasan, mendeteksi apakah ada orang yang mencoba melintasi perbatasan kami," tulis keterangan yang dikutip, Senin (31/7/2023).
Polandia juga sedang membangun firewall elektronik di perbatasan dengan Federasi Rusia. Penghalang di perbatasan dengan Distrik Królewiec memiliki panjang sekitar 199 km. Polandia bahkan mengerahkan 3.000 orang untuk memantau perbatasannya dengan Rusia.
"Pembangunan penghalang di perbatasan, yaitu penguatan dan penguatan yang sebenarnya melalui kehadiran layanan kami, perwira kami, unit militer kami, yang kami kerahkan kembali," imbuh keterangan tersebut.
Baca Juga
Tak hanya itu, Polandia juga mengaktifkan kembali mengaktifkan lagi unit militer dan kantor polisi di seluruh perbatasan.
"Kami membuat ulang unit, kami membeli peralatan paling modern dari negara yang paling maju secara teknis di dunia: Amerika Serikat, Korea, Prancis, Inggris Raya, Swedia. Kami mengimpor senjata dari arah ini, tetapi kami juga melipatgandakan produksi di Polandia. Kami memperkuat kehadiran kami di sisi timur. Inilah mengapa orang Polandia bisa merasa aman,"
Ancaman Wagner
Adapun ramai diberitakan sekitar 100 pasukan Wagner telah berada di perbatasan Polandia. Wagner adalah tentara bayaran dari Rusia. Tentara bayaran ini berada di Belarusia usai pemberontakan yang gagal pada akhir Juni 2023 lalu.
Sebelum muncul di perbatasan Polandia, Wagner sejatinya telah meminta izin Presiden Belarusia Alexander Lukashenko untuk 'bertamasya' ke Polandia.
Tentara bayaran Wagner sudah mulai membuat kami gelisah. Mereka meminta izin untuk pergi ke barat: "Izinkan kami!" Dan saya berkata: "Mengapa Anda harus pergi ke sana ke barat?" Mereka berkata secara diam-diam - kami mengendalikan apa yang terjadi: "Kami akan bertamasya ke Warsawa dan Rzeszow," ujar Lukhasenko saat berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin,dikutip Senin (24/7/2023).
Lukashenko menuturkan bahwa Rzeszow sangat menjengkelkan para tentara Wagner. Mereka tahu bahwa suplai kendaraan dan peralatan militer Ukraina berasal Rzeszow. Wagner berkesimpulan bahwa "Rzeszow adalah masalah".
"Tentu saja, saya menahan mereka, seperti yang telah kami sepakati, di Belarus tengah, saya tidak ingin memindahkan mereka, karena semangat mereka rendah, dan, saya ingin memberikan penghargaan, mereka tahu apa yang terjadi di sekitar Negara Persatuan."
Lukashenko juga memberitahu Putin tentang pergerakan pasukan Polandia. Saat ini pasukan Polandia berada di 40 kilometer dari kota Berst di Belarusia.
Polandia juga telah membuka pusat perbaikan tank Leopard. Sebuah lapangan terbang telah diaktifkan di Rzeszow, tempat Amerika dan yang lainnya mengerahkan kendaraan mereka. "Saya akan menjelaskan mengapa saya ingin menarik perhatian Anda pada masalah ini, meskipun saya ingin menekankan: Anda menempatkan ini dengan sangat tepat dan benar di Dewan Keamanan."
Adapun Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menuding Polandia bernafsu menguasai wilayah Barat Ukraina dan Belarusia. Rusia berjanji akan mencegah rencana Polandia dengan mengerahkan semua sumber dayanya.
Pernyataan Putin itu muncul dalam sebuah rapat dengan Dewan Keamanan Tetap Rusia belum lama ini sekaligus mengindikasikan kemungkinan melebarnya konflik secara terbuka antara Rusia dengan Polandia.
Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia Sergei Naryshkin mengungkapkan bahwa para pejabat Warsawa (ibu kota Polandia) secara bertahap mulai memahami bahwa tidak ada jenis bantuan Barat ke Kyiv yang dapat mendukung Ukraina membendung Rusia.
Otoritas Polandia, kata Naryshkin, semakin berniat untuk menguasai bagian barat Ukraina dengan mengerahkan pasukan mereka di sana. Selain itu, ada juga rencana untuk mewujudkan hal itu dengan membentuk inisiatif keamanan Polandia-Lituania-Ukraina, yang disebut Segitiga Lublin.
“Kami melihat bahwa rencana ini juga memerlukan peningkatan jumlah personel secara signifikan dari brigade gabungan Lituania-Polandia-Ukraina, yang beroperasi di bawah naungan yang disebut Segitiga Lublin ini,“ ujarnya dilansir dari laman resmi Presiden Rusia, Sabtu (22/7/2023).