Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengumpulkan 38 Ketua DPD 1 (Provinsi) Partai Golkar di Bali pada Minggu (31/7/2023). Pada kesempatan itu, muncul dorongan agar Golkar berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pemilu 2024.
Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurrahman menjelaskan, dorongan itu muncul dari beberapa DPD 1. Menurutnya, faktor historis jadi dorongan utama koalisi itu.
"Beberapa DPD 1 mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra, dikarenakan Pak Prabowo kan pernah di Golkar dan di pilpres tahun 2014 Golkar pernah berkoalisi mendukung Pak Prabowo," jelas Maman dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).
Selain itu, yang mendukung wacana itu merasa Prabowo juga punya kesempatan besar memenangkan Pilpres 2024. Apalagi, belakangan elektabilitas Prabowo kerap jadi yang tertinggi menurut hasil beberapa lembaga survei.
"Ditambah lagi secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan-kawan DPD 1 Golkar cukup mentereng dan signifikan," ungkap Maman.
Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menambahkan, dalam pertemuan itu mereka juga menegaskan penolakan wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan didorong beberapa kader senior Golkar.
Baca Juga
Sementara, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan pertemuan antara Airlangga dan 38 Ketua DPD 1 ini memang rutin diadakan. Mereka beberapa kali sudah melakukan pertemuan.
Pembicaraan utamanya, lanjutnya, untuk nyatakan penolakan wacana munaslub dengan salah satu tujuan untuk menggantikan Airlangga sebagai ketua umum partai.
"Sejumlah hal yang dibahas, akan tetapi seluruh ketua DPD 1, tegas menolak upaya ataupun wacana munaslub tersebut," ungkap Dave saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (31/7/2023).