Bisnis.com, JAKARTA - Kepala pengawal kepresidenan Niger Abdourahmane Tchiani dinobatkan sebagai kepala pemerintahan transisi di negara Afrika Barat itu, dua hari setelah menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum yang terpilih secara demokratis.
Dia membuat pengumuman bahwa dia adalah "Presiden Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air", di televisi yang dikelola negara, pada Jumat (28/7/2023).
Tchiani (62) juga mengatakan intervensi itu diperlukan untuk menghindari kehancuran secara bertahap di negara tersebut.
Dia mengatakan, Bazoum berusaha meyakinkan orang-orang bahwa semuanya berjalan dengan baik, tetapi kenyataannya banyak orang tewas, terlantar, penghinaan dan frustrasi.
“Pendekatan keamanan hari ini tidak membawa keamanan ke negara meskipun banyak pengorbanan,” katanya, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Sabtu (29/7/2023).
Tchiani berasal dari wilayah barat Tillaberi, Niger, dekat perbatasan dengan Mali, yang direkrut untuk memimpin unit elit pada 2011.
Baca Juga
Dia tetap menjadi sekutu dekat mantan Presiden Mahamadou Issoufou, politisi yang memimpin negara hingga 2021.
Jenderal itu dilaporkan memimpin perlawanan terhadap upaya kudeta yang digagalkan pada Maret 2021, ketika sebuah unit militer mencoba merebut istana presiden beberapa hari sebelum Bazoum, yang baru saja terpilih, akan dilantik.
Unit Tchiani menahan Bazoum di istana kepresidenan di Ibu Kota, Niamey, yang memicu serangkaian kecaman dari para pemimpin di Afrika dan sekitarnya, pada Rabu (26/7/2023).
Akan tetapi, masih belum jelas di mana Bazoum berada atau kondisinya yang berkemungkinan masih ditahan.
Juru bicara kelompok kudeta atau yang mengambil alih kekuasaan kolonel Amadou Abdramane, mengatakan bahwa konstitusi telah ditangguhkan, melalui TV pemerintah pada Jumat (28/7/2023).
Dia menambahkan bahwa Tchiani, kepala dewan yang berkuasa saat ini diangkat dan menjadi kepala negara.
Tchiani mengumumkan bahwa pasukan keamanan telah memutuskan untuk mengakhiri rezim yang selama ini berkuasa di Niger, melalui TV pemerintah pada Rabu (26/7/2023).
Dia menyatakan perbatasan Niger ditutup, jam malam nasional diumumkan, dan semua institusi republik ditangguhkan.
Para prajurit memperingatkan terhadap intervensi asing, dan mereka menyatakan akan menghormati kesejahteraan Bazoum.