Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) buka suara terkait kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Gabon pasca terjadinya kudeta militer.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abuja dan Konsul Kehormatan RI di Gabon sedang memonitor situasi pasca kudeta militer.
"KBRI Abuja dan Konsul Kehormatan RI di Gabon terus memonitor situasi di Gabon pasca kudeta militer. Situasi di Libreville tetap aman dan tertib," katanya, kepada wartawan, pada Kamis (31/8/2023).
Dia mengatakan bahwa terdapat WNI di Gabon yang mayoritas pekerja migran yang bekerja di industri perkayuan, dan saat ini berada dalam keadaan aman.
"Terdapat 708 WNI yang tinggal di Gabon. Mayoritas adalah pekerja migran yang bekerja di industri perkayuan yang tinggal jauh dari Libreville. Mereka dalam keadaan aman dan tenang," ujarnya.
Judha menjelaskan bahwa KBRI juga sudah menyampaikan imbauan kepada para WNI di Gabon untuk waspada.
Baca Juga
"KBRI juga telah sampaikan imbauan kepada para WNI agar terus waspada dan mengikuti perkembangan situasi serta jika mengalami permasalahan segera menghubungi hotline KBRI Abuja," tambahnya.
Seperti diketahui, junta militer di Gabon mendeklarasikan kudeta dengan menggulingkan dan menahan Presiden Ali Bongo, pada Rabu (30/8/2023).
Setelah mengkudeta, para jenderal militer bertemu untuk membahas yang akan memimpin masa transisi dan menyetujui untuk menunjuk mantan kepala pengawal Presiden Bongo, Jenderal Brice Oligui Nguema.
Sementara itu dari tahanan, Bongo mengajukan banding melalui pernyataan video kepada sekutu dan meminta untuk berbicara atas nama dia dan keluarganya.
Penderitaan Bongo merupakan kebalikan dramatis ketika komisi pemilihan umum (KPU) menyatakan dia sebagai pemenang pemilu yang disengketakan pada Sabtu (26/8/2023).