Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terancam! Zelensky Segera Dikudeta Militer dalam Waktu Dekat

Presiden Ukraina terancam dikudeta oleh militer karena dianggap gagal mengendalikan perang melawan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Jumat (4/8/2023), mengatakan bahwa pembicaraan untuk menemukan penyelesaian damai atas perang di Ukraina yang diadakan di Arab Saudi pada 5 dan 6 Agustus 2023 merupakan langkah penting menuju pertemuan puncak perdamaian global./Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Jumat (4/8/2023), mengatakan bahwa pembicaraan untuk menemukan penyelesaian damai atas perang di Ukraina yang diadakan di Arab Saudi pada 5 dan 6 Agustus 2023 merupakan langkah penting menuju pertemuan puncak perdamaian global./Reuters

Bisnis.com, SOLO - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disinyalir akan mendapat serangan tak terduga dari anak buahnya sendiri.

Mantan anggota Central Intelligence Agency (CIA), Larry Johnson, menyebut Zelensky terancam dikudeta militer karena dianggap gagal mengendalikan perang.

Hal ini diungkapkan oleh Johnson saat ia menjadi narasumber di acara Redacted yang dirilis pekan lalu, dikutip dari Russia Today.

"Zelensky kemungkinan besar akan digulingkan melalui kudeta dalam tiga hingga empat pekan ke depan karena ketidakpuasan yang besar di kalangan pasukan front timur," kata Johnson.

Meskipun sempat memukul mundur Rusia, namun serangan balasan Ukraina dinilai tidak memberikan dampak yang besar.

Kegagalan serangan Ukraina ini sepertinya juga membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya kecewa terhadap Ukraina.

Selain itu, kudeta juga kemungkinan terjadi karena Ukraina saat ini terlalu bergantung pada Barat untuk melancarkan serangan terhadap Rusia.

Di mana kerugian yang dihasilkan pun besar, namun hasilnya tidak signifikan untuk menekan pergerakan Rusia.

Hal serupa juga disampaikan oleh pensiunan perwira marinir AS Scott Ritter.

Ritter mengatakan bahwa kemungkinan kudeta militer kian besar seiring dengan kehancuran tiap-tiap brigade Ukraina.

Menurutnya, hal ini mirip dengan apa yang sudah terjadi pada 1917 saat Presiden Kerensky digulingkan karena terlalu fokus pada perang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper