Bisnis.com, SOLO - Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengaku bahagia dengan pemberontakan Niger. Bahkan, Prigozhin berani mengejek diplomat AS.
Dilansir dari Daily Beast, ejekan tersebut ditujukan pada kegagalan usaha diplomat AS untuk mengobarkan ketegangan di Niger dengan junta militer yang menahan Presiden Mohamed Bazoum.
Seperti diketahui, Penjabat wakil menteri luar negeri AS Victoria Nuland telah melakukan perjalanan ke Niamey awal pekan ini untuk bernegosiasi dengan junta militer.
Negosiasi yang dilakukan Victoria membawa harapan bahwa Amerika Serikat dapat membantu berfungsi sebagai mediator setelah kudeta militer yang membuat Bazoum digulingkan. Dia terus terang mengatakan kepada wartawan bahwa perjalanan itu tidak berjalan sesuai rencana.
Selama perjalanan, dia mendesak Jenderal Moussa Salaou Barmou, yang diangkat sebagai kepala staf militer setelah kudeta, untuk tidak membuat kesepakatan dengan Grup Wagner Rusia.
Ternyata, kabar ini sampai juga ke telinga Prigozhin. Prigozhin dengan cepat menanggapi komentar tersebut dengan kelimat:
Baca Juga
“Ini membawa kegembiraan, Ny. Nuland. Saya bangga dengan anak laki-laki dari Wagner,” kata Prigozhin.
“Memikirkan mereka saja membuat ISIS dan Al Qaeda kecil, penurut, anak-anak lelaki yang lembut. Dan AS telah mengakui pemerintah yang tidak diakuinya kemarin hanya untuk menghindari pertemuan dengan PMC Wagner di negara tersebut," tambahnya.
Ini bukan kali pertama Prigozhin menyampaikan kegembiraannya atas kudeta militer yang dilakukan oleh militer di Niger.
Pada akhir Juli 2023 lalu, bos Wagner tersebut dengan tegas meyebut bahwa kudeta ini dilakukan sebagai upaya masyarakat lepas dari penjajah mereka.
"Apa yang terjadi di Niger merupakan perjuangan rakyat untuk lepas dari penjajah mereka. Penjaja memaksakan aturan hidup mereka dan mempertahankan keadaan yang sama di Afrika sejak ratusan tahun lalu," kata dia melalui pesan singkat tersebut, dikutip dari Reuters, Sabtu (29/7/2023).
Munucul dugaan bahwa Prigiozhin menjadi salah satu orang yang terlibat atas kudeta ini. Namun hal tersebut tidak ada buktinya.
Hingga kini, belum jelas siapa sosok inti di balik kudeta militer di Niger. Mereka menahan Presiden Mohamed Bazoum di Istana Kepresidenan.
Niger merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Namun, di dalamnya tersimpan cadangan uranium terbesar.