Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa pasukannya terlibat pertempuran sengit dengan pihak Ukraina. Ukraina, kata dia, bahkan telah menggunakan cadangan strategisnya untuk melanjutkan serangan balasan.
"Selama beberapa hari terakhir, kami dapat mengonfirmasi bahwa aksi pertempuran telah memasuki fase intensif, secara signifikan. Bentrokan terutama terkonsentrasi pada apa yang mereka sebut di Barat sebagai arah serangan utama – sektor Zaporozhye," kata Putin, dikutip Jumat (28/7/2023).
Putin menuturkan bahwa serangan balasan Ukraina telah meluas sejak 4 Juni 2023 lalu. Kemarin, pertempuran sengit terjadi di wilayah yang menjadi tanggung jawab Brigade ke-810 Infanteri Angkatan Laut Laut Hitam dan Resimen ke-71 dari divisi ke-42 dari Tentara ke-58 Distrik Militer Selatan.
Pasukan Rusia, lanjut Putin, telah menunjukkan kepahlawanannya dalam pertempuran tersebut. Padahal waktu itu, mereka menghadapi tentara Ukraina yang diperkuat oleh 50 buah perangkat keras militer ke medan perang.
"Dari jumlah tersebut, 39 unit peralatan, termasuk 26 tank dan 13 pengangkut personel lapis baja, telah dihancurkan. Personel unit yang saya sebutkan sebelumnya menghancurkan 60 persennya, sedangkan pilot tempur kami menghancurkan 40 persen lainnya."
Putin sendiri telah mengeluarkan instruksi kepada Kementerian Pertahanan untuk memberikan penghargaan kepada para prajurit di wilayah pertempuran. Penghargaan itu diberikan atas dedikasi dan aksi heroik yang mengakibatkan tentara Ukraina putar balik dengan kerugian yang sangat besar.
Baca Juga
"Hari ini, mereka mencoba memulihkan aset yang rusak, serta mengambil korban luka dan korban setelah meninggalkan mereka di medan perang kemarin, tetapi juga dibubarkan. Ini adalah situasi saat ini pada saat ini."
Adapun Putin tak menampik pihaknya juga mengalami kerugian, tetapi tidak sebanyak pihak Ukraina." Faktanya, jumlah korban kami kurang dari 10 persen dari kerugian musuh. Izinkan saya mengulangi dan menekankan bahwa segala sesuatu yang terjadi selama 24 jam terakhir menunjukkan kepahlawanan massal tentara dan perwira kita yang terbaik."