Bisnis.com, JAKARTA – Militer Ukraina melaporkan membuat kemajuan kecil dalam serangan balasan melawan pasukan Rusia di Selatan Ukraina dan Selatan Kota Bakhmut pada Selasa (25/7/2023).
Dalam serangan balasan yang diluncurkan awal bulan lalu, Ukraina berusaha untuk mendorong pasukan Rusia kembali ke Ukraina Timur dan maju ke pantai Selatan untuk memutuskan jembatan darat antara Rusia dan Krimea yang diduduki Rusia.
Kemajuan ini lebih lambat dari yang diperkirakan secara luas, tetapi Ukraina mengatakan sedang berusaha meminimalkan korban karena pasukannya menghadapi garis pertahanan Rusia yang dipenuhi ranjau darat.
Dilansir dari Reuters, Selasa (25/7/2023), Andriy Kovaliov, Juru Bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata, mengatakan pasukan Ukraina telah bergerak maju ke arah Staromayorske, dekat permukiman yang direbut kembali oleh Ukraina bulan lalu di wilayah Donetsk.
Pasukan Ukraina memperkuat posisi yang telah mereka ambil dan pasukan Rusia melakukan perlawanan yang kuat, katanya.
Di Timur, pasukan Ukraina telah mengusir unit-unit Rusia dari posisi dekat Desa Andriivka di Barat Daya Kota Bakhmut yang hancur sebagian besar yang direbut pasukan Rusia pada Mei.
Baca Juga
Pasukan Ukraina juga melakukan operasi ofensif di utara dan Selatan Bakhmut.
Dibantu persenjataan yang dipasok oleh sekutu negara-negara Barat, Ukraina telah merebut kembali lebih dari 192 km persegi tanah di Selatan Ukraina dan 35 km persegi di Timur Ukraina sejak meluncurkan serangan balasannya, kata seorang pejabat senior pertahanan pada hari Senin (24/7/2023).
Rusia masih memegang sebagian besar wilayah 17 bulan setelah invasi skala penuhnya dan belum mengakui bahwa Ukraina telah memperoleh keuntungan dalam serangan balasan.
Laporan Rusia memberi gambaran yang berbeda dengan Ukraina. Namun, hal ini belum dapat diverifikasi perkembangan medan perang lebih lanjut.