Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berharap para bakal calon presiden (capres) tidak menggunakan isu kepemudaan sebagai gimik semata untuk narasi politik di Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII Muhammad Abdullah Syukri usai menyambangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Selasa (25/7/2023).
Syukri mengatakan bahwa sebenarnya pemuda dan aktivis sangat mengapresiasi visi tentang ketenagakerjaan menjadi salah satu bahasan yang dibawa oleh calon presiden (capres) 2024.
“Kami tak ingin ada lagi anak muda yang sulit mendapatkan pekerjaan, anak muda yang sulit untuk kuliah dan sekolah. Jadi harapan kami, semua saya yakin yang terbaik, tetapi kalau ada yang memperjuangkan hak anak muda secara lebih, kami PMII secara moral mendukung,” tuturnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/7/2023).
Ketum PMII masa khidmat 2021-2024 itu melanjutkan agar segala isu kepemudahaan juga dapat melibatkan pemuda dalam konsolidasi-konsolidasi kenegaraan ke depannya.
“Jangan sampai isu pemuda ini hanya menjadi gimik, semua jualan pemuda, semua merasa mewakili pemuda, tetapi secara visi dan program tidak ada sama sekali menyentuh kami. Harapannya besok kami banyak dilibatkan dalam konsolidasi organisasi, konsolidasi demokrasi, dan konsolidasi dalam kenegaraan,” imbuhnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Syukri mengaku tak mendapatkan arahan khusus saat melakukan pertemuan dengan Kepala Negara. Menurutnya, secara umum PMII hanya berkomitmen untuk menjaga kondusivitas pemilu 2024.
“Agar jangan sampai banyak hal yang mencoreng pemilu ke depan. Prinsipnya PMII berpihak kepada yang pro kepada anak-anak muda. Tentu kepentingan rakyat, kepentingan nasional, kepentingan ekonomi itu sudah pasti. Tapi standing point kita sebagai anak muda tadi,” pungkas Syukri.