Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Gempur Fasilitas Gandum Ukraina, PBB Khawatir Jutaan Orang Kelaparan

Rusia melakukan serangan kepada fasilitas ekspor makanan Ukraina pada Jumat (21/7/2023) dan melakukan latihan militer di Laut Hitam.
Bangunan yang rusak dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Odesa, Ukraina 18 Juli 2023. Layanan Pers Komando Operasi Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina/Handout via REUTERS
Bangunan yang rusak dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Odesa, Ukraina 18 Juli 2023. Layanan Pers Komando Operasi Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan Rusia atas serangannya ke fasilitas ekspor makanan Ukraina yang dikhawatirkan dapat memberikan risiko yang lebih besar kepada jutaan orang di negara-negara miskin di seluruh dunia.

Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths menyampaikan jutaan orang di negara-negara miskin di seluruh dunia terancam mengalami kelaparan dan kekurangan pangan akibat efek lanjutan dari harga yang tinggi.

“Beberapa akan kelaparan, banyak yang mungkin mati sebagai akibat dari keputusan ini,” kata Martin kepada Dewan Keamanan, melansir Reuters, Sabtu (22/7/2023).

Rusia melakukan serangan kepada fasilitas ekspor makanan Ukraina pada Jumat (21/7/2023) dan melakukan latihan militer di Laut Hitam. Para pemimpin Barat menilai, tindakan yang dilakukan Rusia sebagai upaya untuk bebas dari sanksi yang dijatuhkan atas invasinya ke Ukraina dengan mengancam krisis pangan global.

Serangan tersebut menyusul dengan adanya tekad Ukraina untuk menentang blokade angkatan laut Rusia di pelabuhan ekspornya, setelah Moskow mundur dari kesepakatan koridor Laut Hitam yang dimediasi PBB minggu ini. 

Gubernur setempat Oleh Kiper mengungkapkan, terminal gandum dari sebuah perusahaan pertanian di wilayah Odesa diserang dari udara, menyebabkan 100 ton kacang polong dan 20 ton jelai hancur. 

Dari foto-foto yang dirilis oleh Kementerian Darurat, api tampak membakar bangunan yang tampak seperti gudang. Kiper melaporkan sebanyak dua orang terluka akibat insiden tersebut, sementara para pejabat menyebut tujuh orang tewas dalam serangan udara Rusia di tempat lain Ukraina.

Serangan yang dilakukan digambarkan oleh Rusia sebagai balas dendam atas serangan Ukraina di jembatan buatan Rusia ke Krimea - semenanjung Laut Hitam yang direbut Moskow pada 2014. Mereka menuduh Ukraina menggunakan koridor laut untuk meluncurkan serangan teroris. 

Sementara itu, Rusia menyebut armadanya di Laut Hitam telah berlatih untuk menembakkan roket ke ‘target mengambang’ dan akan menganggap semua kapal yang menuju perairan Ukraina berpotensi membawa senjata. Kyiv menanggapi dengan peringatan serupa terhadap kapal yang menuju ke Rusia.

Sebagaimana diketahui, serangan terhadap infrastruktur ekspor gandum dan kekhawatiran atas pengiriman telah mendorong harga kontrak berjangka gandum Chicago meningkat tajam, terbesar sejak invasi Februari 2022.

PBB menyebut, kesepakatan itu telah membantu orang-orang miskin di dunia, dengan menurunkan harga lebih dari 23 persen secara global sejak Maret 2023.

Rusia menilai, gandum Ukraina yang sampai ke negara-negara miskin tidak cukup, dan sekarang tengah bernegosiasi langsung dengan negara-negara yang paling membutuhkan.

Rusia menegaskan tidak akan kembali masuk dalam kesepakatan tanpa persyaratan yang lebih baik untuk penjualan makanan dan pupuknya sendiri. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper