Bisnis.com, JAKARTA - China memasok Rusia dengan bantuan militer berupa helm, baju besi, dan teknologi penggunaan ganda, CNN melaporkan pada 21 Juli, mengutip pejabat Prancis.
Emmanuel Bonne, penasihat Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengatakan kepada CNN bahwa Beijing memberikan kapasitas militer besar-besaran ke Rusia.
Pejabat itu menekankan bahwa Barat ingin China tidak melibatkan diri dalam perang dan menghindari pengiriman senjata atau mendukung Rusia secara ekonomi.
"Kami membutuhkan mereka untuk memahami bahwa Ukraina adalah konflik berskala global dan bahwa kami tidak dapat menawarkan Ukraina kalah karena alasan prinsip, tetapi juga karena alasan yang sangat operasional," kata Bonne kepada CNN.
"Dan apa yang dipertaruhkan bagi kami di Ukraina jauh lebih dari, Anda tahu, kedaulatan Ukraina. Ini tentang stabilitas dunia,” tambahnya.
Pada bulan Februari, Antony Blinken mengatakan Washington memiliki kekhawatiran bahwa Beijing sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Moskow.
Baca Juga
Pada 4 Februari, Wall Street Journal melaporkan bahwa China telah memberi tentara Rusia peralatan militer meskipun rezim sanksi ada. Perusahaan milik negara China memberi Moskow peralatan navigasi, teknologi jamming, dan suku cadang jet tempur, menurut catatan bea cukai.
Direktur CIA Bill Burns juga menyatakan China sedang mempertimbangkan untuk memasok Rusia dengan senjata, termasuk yang mematikan.
Pada bulan April, Menteri Luar Negeri China Qin Gang membantah negaranya menjual persenjataan ke kedua sisi perang Rusia-Ukraina.