Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NasDem Kritisi Anies yang Tambahkan Sendiri Kriteria Cawapresnya

NasDem mengkritisi bakal calon presidennya, Anies Baswedan, yang menambah kriteria calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, Rabu (12/7/2023), menilai penurunan elektabilitas Anies karena kurangnya konsolidasi antara parpol pendukung. JIBI/Bisnis-Surya Dua Arta
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, Rabu (12/7/2023), menilai penurunan elektabilitas Anies karena kurangnya konsolidasi antara parpol pendukung. JIBI/Bisnis-Surya Dua Arta

Bisnis.com, JAKARTA – Partai NasDem mengkritisi bakal calon presidennya, Anies Baswedan, yang menambah kriteria calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya di Pilpres 2024.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku bingung dengan Anies karena menambah kriteria seakan sesuka hatinya. Menurutnya, yang berhak membuat kriteria cawapres merupakan partai politik (parpol) pendukung Anies.

“Anies tidak perlu membuat kriteria, yang membuat kriteria itu harusnya parpol karena mandat itu kan diberikan kepada Anies untuk mencari wakil. Kok sekarang dia membuat kriteria, kan lucu kan?” ujar Ali saat dihubungi, Jumat (21/7/2023).

Dia khawatir, jika Anies berhak buat kriteria cawapres maka dia akan memilih kriteria yang membenarkan sosok cawapres pilihannya saja. Oleh sebab itu, agar objektif, parpol yang membuat kriteria kemudian Anies yang mencari cawapres sesuai kriteria yang ditentukan itu.

“Yang penting bagi saya bagi NasDem, Anies bijak untuk menentukan wakil. Jangan kemudian menentukan wakil hanya karena supaya bisa maju, titik. Jadi kalau menentukan wakil, cari wakil yang bisa memenangkan,” jelas Ali.

Lebih lanjut, Ali menyatakan elektabilitas Anies lemah di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Oleh sebab itu, menurutnya, Anies akan lebih baik apabila memilih cawapres yang kuat di dua provinsi itu.

“Menurut saya, [cawapres] siapa yang bisa membantu memenangkan daerah Jawa. Jadi kalau kemudian kriteria, kalau menurut kami, ya idealnya itu mengambil orang Jawa Timur, darah NU,” ungkapnya.

Sebelumnya, Anies mengatakan ada penambahan satu kriteria cawapresnya yaitu rekam jejaknya harus bebas dari potensi terkena kasus hukum. Mantan gubernur DKI Jakarta ini tidak mau wakilnya punya rekam jejak yang jelek.

“Saya melihat itu [bebas dari potensi terkena kasus hukum] menjadi salah satu faktor yang membuat, ketika bicara tentang kriteria, ikut menentukan. Kalau bermasalah, kan masalahnya jadi beban,” jelas Anies kepada wartawan, Kamis (20/7/2023).

Sebagai informasi, tiga parpol pendukung Anies yaitu NasDem, Demokrat, dan PKS sudah menentukan lima kriteria cawapres Anies dalam piagam koalisi mereka.

Pertama, berkontribusi dalam pemenangan, diwujudkan dengan tingkat elektabilitas yang tinggi, dan tingkat kerentanan politik yang rendah. Kedua, berkontribusi dalam memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi.

Ketiga, berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif. Keempat, memiliki visi yang sama dengan calon presiden. Lima, berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper