Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan para pemimpin Nato pada Rabu (12/7/2023) setelah masa depan Ukraina dipastikan ada di dalam aliansi tersebut. Sayangnya, kepastian waktu menjadi anggota, tak kunjung diterima Ukraina.
Dilansir dari Reuters, Zelenskiy akan bergabung dengan para pemimpin Nato pada hari kedua pertemuan puncak mereka di Vilnius untuk sesi pengukuhan Dewan Nato-Ukraina, sebuah badan yang dibentuk untuk meningkatkan hubungan antara Kyiv dan aliansi militer transatlantik yang beranggotakan 31 orang.
Zelenskiy juga akan bertemu secara terpisah dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat dia mencari lebih banyak senjata dan amunisi dari Negeri Paman Sam dan negara-negara Nato lainnya. Pasalnya, invasi Rusia masih berlanjut hingga saat ini.
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman diperkirakan akan mengeluarkan jaminan kepada Kyiv tentang dukungan keamanan jangka panjang dalam bentuk persenjataan canggih, pelatihan, dan bantuan militer lainnya, kemungkinan segera setelah KTT berakhir, menurut para pejabat.
Negara-negara lain kemudian akan bergabung dengan kerangka kerja ini dengan komitmen bilateral mereka sendiri, kata para pejabat.
Pada rapat umum di Vilnius pada Selasa, Zelenskiy menyatakan kekecewaannya bahwa Nato tidak memberikan batas waktu untuk Ukraina bisa masuk dalam keanggotaan.
Baca Juga
"Nato akan membuat Ukraina lebih aman, Ukraina akan membuat Nato lebih kuat," katanya kepada ribuan orang di Vilnius, banyak yang mengibarkan bendera Ukraina, sementara penembak jitu berjaga di atap rumah.
Dia beralih ke bahasa yang lebih lembut terhadap sekutu Nato pada Selasa malam.
"Pertahanan kami adalah prioritas utama, dan saya berterima kasih kepada mitra kami atas kesediaan mereka mengambil langkah baru," tulisnya di Twitter.