Bisnis.com, JAKARTA – Ukraina akan mendapatkan pesan positif untuk menjadi anggota NATO pada Selasa (11/7/2023).
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ketika para pemimpin aliansi militer Barat bertemu untuk membahas dampak invasi Rusia yang berdampak perang.
Stoltenberg mengatakan Ukraina akan mendapat lebih banyak bantuan militer, pelonggaran persyaratan formal, dan format baru kerja sama dengan NATO yang disebut Dewan NATO-Ukraina.
“Saya percaya itu akan menjadi pesan positif dan kuat di Ukraina untuk menjadi anggota (NATO) nantinya,” kata Stoltenberg sebelum menjadi memimpin KTT di Ibu Kota Lituania melansir Reuters, Selasa (11/7/2023).
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan pertemuan itu akan mengirimkan sinyal positif bagi tawaran keanggotaan Ukraina.
Diplomat AS itu optimistis, karena negosiasi semakin dekat pada kesepakatan akhir.
Baca Juga
Presiden AS Joe Biden berbicara dan Presiden Lituania Gitanas Nauseda, yang negaranya sangat waspada terhadap konsekuensi perang Rusia di Ukraina untuk Eropa Timur, menegaskan komitmen Washington terhadap aliansi tersebut.
“Janji kami untuk bersama Lithuania belum goyah,” katanya.
KTT di Lithuania juga diatur untuk menyetujui rencana komprehensif pertama NATO sejak akhir Perang Dingin untuk mempertahankan diri dari setiap serangan Rusia.
Moskow mengkritik KTT NATO yang berlangsung selama dua hari.
Kantor berita Rusia, RIA, mengutip seorang diplomat senior Rusia yang berbasis di Wina sebagai peringatan bahwa Eropa akan menjadi yang pertama menghadapi konsekuensi bencana, jika perang di Ukraina meningkat.
Dampak Perang
Sementara, ada anggota NATO setuju Ukraina tidak dapat bergabung selama perang, karena masih dalam kondisi yang tidak ideal untuk bergabung.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang akan menghadiri pertemuan di Vilnius telah mendesak NATO untuk memberikan jalan yang jelas bagi Ukraina untuk bergabung setelah perang usai.
Zelensky mengatakan bahwa pasukan Ukraina menahan agresi Rusia di Eropa.
"Perbatasan Timur Ukraina, perbatasan negara kita, dan posisi prajurit kita adalah garis yang tidak akan pernah dilintasi oleh kediktatoran Rusia...," katanya melalui cuitan tweet-nya di Twitter pribadi.
Anggota NATO di Eropa Timur telah mendukung sikap membawa Ukraina di bawah payung NATO merupakan cara terbaik untuk mencegah Rusia menyerang lagi.
Negara-negara, seperti AS dan Jerman lebih berhati-hati dan waspada terhadap setiap langkah yang dikhawatirkan dapat membuat NATO masuk ke dalam konflik langsung dengan Rusia dan berpotensi memicu perang global.