Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari dahulu tak suka apabila banyak baliho dirinya di pinggir jalan.
Hasto menyatakan itu untuk merespons maraknya baliho yang memperlihatkan foto kedekatan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Jokowi di beberapa kota besar.
"Saya masih teringat ketika menjadi Tim Kampanye pada 2014 dan 2019 termasuk ketika pilgub [DKI Jakarta 2012], Pak Jokowi tidak berkenan ketika begitu banyak baliho-baliho dipasang karena itu bukan jati diri kepemimpinan dari Presiden Jokowi," jelas Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023).
Dia mengklaim, kepemimpinan khas Jokowi bukan ditandai dengan menaruh gambar di pinggir jalan melainkan blusukan untuk menyelesaikan masalah masyarakat. Hasto pun menyindir pihak yang memanfaat ketenaran Jokowi untuk keuntungan pribadi.
"Yang memasang baliho untuk mendapatkan efek elektoral dalam bahasa Jawa akan kecele, karena terbukti dalam pengalaman Pak Jokowi ketika menjadi gubernur, presiden pertama, presiden periode kedua, itu kehadiran di tengah rakyat melalui blusukan itu jauh lebih penting," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tak mempermasalahkan adanya oknum yang memasang baliho bergambar dirinya dan Prabowo Subianto di berbagai kota, sebab banyak partai politik (parpol) lain yang melakukan hal serupa.
Baca Juga
“Ya gimana ya? Foto saya tidak dipasang oleh Pak Prabowo saja, oleh Gerindra saja. Namun, oleh PDIP juga ada, oleh PSI juga ada, oleh NasDem di NTT juga saya lihat Pak Victor Laiskodat [Gubernur NTT] memasang [baliho] dengan saya juga ada,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (11/7/2023).
Partai Gerindra membantah memasang baliho bergambar Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di berbagai kota. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan pihaknya tidak memasang baliho-baliho tersebut.
"Kita juga belum tahu yang memasang siapa, dan itu kan juga gampang ngeceknya nanti karena itu baliho berbayarkan tinggal dicek sebenarnya kalau mau tahu ya, itu siapa yang masang kan tinggal dari pemilik lokasi baliho," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).