Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Kutuk Serangan Udara Israel di Jenin Palestina

Kemlu Malaysia menegaskan telah mengutuk serangan udara Israel di Jenin Palestina, Selasa (4/7/2023).
Malaysia Kutuk Serangan Udara Israel di Jenin Palestina. Asap dan api membubung setelah serangan udara pasukan Israel di Kota Gaza pada 5 Juli 2023./Reuters
Malaysia Kutuk Serangan Udara Israel di Jenin Palestina. Asap dan api membubung setelah serangan udara pasukan Israel di Kota Gaza pada 5 Juli 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan telah mengutuk serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Israel di Jenin, Palestina.

Pihak Malaysia meminta Israel untuk segera menghentikan pertumpahan darah dan mengizinkan orang-orang Jenin mengakses layanan kemanusiaan, serta perawatan kesehatan tanpa adanya hambatan.

“Banyak nyawa tak berdosa telah hilang akibat agresi Israel,” kata Kemlu Malaysia, seperti dilansir dari TASS, pada Rabu (5/7/2023).

Malaysia juga meminta Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk menuntut Israel segera menghentikan kejahatan keji terhadap kemanusiaan tersebut.

“Provokasi, agresi, dan kekejaman terus-menerus yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan kemanusiaan,” lanjut kementerian itu.

Selain itu, Malaysia juga mendesak pihak Israel untuk menghentikan kebijakan apartheid terhadap Palestina demi perdamaian dan stabilitas.

Seperti diketahui, pasukan Israel dengan ratusan tentaranya melakukan gempuran serangan udara di Jenin, dan menjadi operasi militer terbesar dalam 20 tahun terakhir.

Salah satu Direktur Keterlibatan Global di American University of Beirut Rami G Khouri mengatakan tingkat intensitas serangan oleh pasukan Israel jauh lebih banyak daripada yang pernah dialami penduduk Jenin sebelumnya.

“Mereka melakukan apapun yang mereka rasa ingin mereka lakukan. Betapapun ekstrimnya dan tidak ada yang meminta pertanggungjawaban mereka, ”katanya, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Selasa (4/7/2023).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen memberi isyarat bahwa negaranya tidak berniat memperluas operasinya di Jenin ke seluruh daerah Tepi Barat yang diduduki.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper