Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengecam keras serangan militer Israel di daerah Tepi Barat, Kota Jenin.
Serangan militer udara tentara Israel di Jenin telah menyebabkan puluhan warga tewas dan luka-luka dalam beberapa hari terakhir.
"Indonesia mengecam keras serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, yang sebabkan puluhan warga sipil Palestina tewas dan luka-luka," dilansir dari Twitter resmi Kemlu RI.
Kemlu RI menyatakan bahwa serangan Israel ke Palestina tidak dapat diterima dan semakin memperburuk situasi serta mempersulit perdamaian.
Serangan militer tersebut tidak dapat diterima dan hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina serta mempersulit upaya perdamaian.
Indonesia melalui Kemlu RI mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil sikap tegas dalam menangani konflik tersebut secara konsisten.
Tindakan Israel ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil sikap tegas dalam jalankan semua Resolusi DK PBB secara konsisten.
Seperti diketahui, pasukan Israel dengan ratusan tentaranya melakukan gempuran serangan udara di Jenin, dan menjadi yang operasi militer terbesar dalam 20 tahun terakhir.
Direktur Keterlibatan Global di American University of Beirut Rami G Khouri mengatakan tingkat intensitas serangan terbaru oleh pasukan Israel jauh lebih banyak daripada yang pernah dialami penduduk Jenin sebelumnya.
“Mereka melakukan apapun yang mereka rasa ingin mereka lakukan. Betapapun ekstrimnya dan tidak ada yang meminta pertanggungjawaban mereka, ” katanya, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Selasa (4/7/2023).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen memberi isyarat bahwa negaranya tidak berniat memperluas operasinya di Jenin ke seluruh daerah Tepi Barat yang diduduki.
Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa sekitar 1.000 tentara Israel akan memulai fase kedua operasi di Jenin dalam beberapa jam ke depan.