Bisnis.com, JAKARTA - Serangan teroris terhadap pembangkit nuklir akan dianggap setara dengan penggunaan senjata nuklir terhadap warga sipil, kata Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Oleksii Danilov kepada Radio Free Europe/Radio Liberty pada 30 Juni.
Pejabat itu mengatakan bahwa Ukraina akan dengan hati-hati mengawasi reaksi dunia jika serangan teror di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia terjadi.
Danilov mencatat bahwa setelah penghancuran bendungan Kakhovka, yang menimbulkan bencana kemanusiaan di selatan Ukraina, reaksi dunia tidak sesuai dengan penderitaan negara itu.
Dia menambahkan bahwa beberapa mitra Barat mengimbau Moskow untuk tidak mengambil langkah ini karena akan menimbulkan konsekuensi "bencana" bagi Rusia.
Dalam kata-kata Danilov, Kyiv melakukan segala yang mungkin untuk mencegah serangan teroris ini, tetapi pembangkit listrik sekarang berada di tangan teroris yang "tidak dapat diprediksi".
Presiden Volodymyr Zelensky mengumumkan pada 20 Juni, mengutip laporan intelijen, bahwa Moskow sedang mempertimbangkan serangan teroris di pabrik tersebut dengan sengaja membocorkan radiasi.
Baca Juga
Menurut Menteri Dalam Negeri, pusat koordinasi khusus telah dikerahkan di seluruh Ukraina untuk mempersiapkan kemungkinan tersebut.
Kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan kepada New Statesman pada 23 Juni bahwa Rusia telah menyelesaikan persiapan untuk serangan teror di pembangkit nuklir.