Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zelensky Sesumbar, Pasukan Ukraina Telah Membunuh 21.000 Tentara Wagner

Perang Rusia vs Ukraina hari ini, Zelenksy sesumbar pasukannya berhasil membunuh 21.000 tentara wagner.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/ Bloomberg.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden  Ukraina Volodymyr Zelensky pasukannya berhasil membunuh 21.000 tentara Wagner, dan lebih dari 80.000 terluka.

Bagi Zelenksy pencapaian itu merupakan kebanggaan karena diketahui tentara bayaran Wagner merupakan salah satu tentara elit swasta terbaik di dunia.

"( Wagner), mereka memiliki dua kategori: tentara bayaran profesional dan mereka yang dimobilisasi dari penjara, umpan meriam mereka. Pasukan kami membunuh 21.000 dari mereka dan melukai 80.000. Kabar baiknya adalah kami menghancurkan bagian paling termotivasi dari pasukan Rusia," kata Presiden Zelensky dikutip dari El Mundo.

Sejak pemberontakan bersenjata Yevgeny Prigozhin melawan Moskow, laporan intelijen menunjukkan bahwa kepala PMC Wagner terpaksa menghentikan aktivitas Wagner di Ukraina.

Karena kesepakatan yang dirahasiakan antara pendiri Wagner dan Kremlin, yang dilaporkan ditengahi oleh diktator Belarus Alexander Lukashenko, Yevgeny Prigozhin dan tentara bayarannya diizinkan pindah ke Belarus untuk menghindari penganiayaan.

Lebih lanjut,  Zelensky mengatakan bahwa Ukraina akan memperkuat garis pertahanan di perbatasan utara negara itu karena laporan pemindahan Wagner ke Belarusia.

Ukraina ingin menunjukkan hasil yang baik di medan perang sebelum KTT NATO mendatang di Vilnius, tetapi setiap kilometer memakan korban jiwa, kata Presiden Volodymyr Zelensky kepada penyiar publik Spanyol RTVE pada 30 Juni.

Zelensky mengakui bahwa gerak maju lebih lambat dari yang diharapkan karena hujan lebat yang berkepanjangan. Untuk itu, ia mengimbau sekutu untuk terus memberikan dukungan agar Ukraina dapat mencapai hasil.

Presiden mencatat bahwa selama serangan balasan musim gugur yang lalu, "dengan segala hormat kepada sekutu", dukungan artileri utama datang terlambat.

"Kami berhenti karena kami tidak dapat maju. Serangan berarti kehilangan orang, dan kami tidak memiliki artileri."

Presiden menekankan nilai nyawa manusia saat membuat keputusan tentang serangan balasan.

"Jika mereka memberi tahu saya bahwa dua bulan akan berlalu dan ribuan orang akan mati, atau tiga bulan dan lebih sedikit orang yang akan mati, tentu saja saya akan memilih yang terakhir," kata Zelensky.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper