Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Biaya Vaksinasi Tetap Dijamin Pemerintah

Pemerintah masih menanggung biaya vaksinasi dan pengobatan pasien Covid-19 meskipun status pandemi sudah dicabut.
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Biaya Vaksinasi Tetap Dijamin Pemerintah. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Biaya Vaksinasi Tetap Dijamin Pemerintah. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan bahwa biaya vaksinasi dan pengobatan pasien Covid-19 masih dijamin oleh pemerintah meskipun status pandemi sudah dicabut Presiden Jokowi.

“Saat ini vaksinasi dan penanganan atau pengobatan pasien Covid-19 masih dijamin oleh pemerintah,” ujarnya melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (22/6/2023).

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa nantinya kebijakan selanjutnya akan diatur oleh pemerintah. Sehingga dia mengimbau agar masyarakat tetap segera melakukan vaksinasi, khususnya bagi lanjut usia (lansia) dan komorbid.

“Oleh karena itu saya mohon kepada masyarakat untuk dapat melakukan vaksinasi di gerai vaksinasi terdekat bagi yang belum vaksin sampai booster kedua,” imbuhnya.

Adapun, dia menjabarkan dari sisi perkembangan Covid-19, selama kurun 3 tahun terdapat 2 kali puncak kasus covid pada 15 juli 2021 yang disebabkan varian Delta dan pada 16 Februasi 2022 yang disebabkan Omicron.

Untuk gelombang pertama akibat varian Delta pada 2021 rata-rata penambahan kasus harian tercatat 16.041 kasus dan gelombang kedua akibat omicron pada 2022 angka ini meningkat menjadi 18.138 kasus.

Adapun, Wiku memerinci saat ini rata-rata penambahan kasus positif harian selama Januari-Juni 2023 hanya sebesar 533 kasus positif atau turun 97 persen dari rata-rata puncak kedua.

Kemudian, pada rata-rata penambahan kasus kematian harian terlihat penurunan signifikan lebih dari 94 persen jika dibandingkan periode gelombang kedua akibat omicorn dan gelombang pertama varian delta.

Dia pun melihat kasus harian aktif Covid-19 saat ini angkanya jauh lebih rendah dibanding kasus aktif selama dua kali gelombang kasus, dimana kasus aktif saat ini hanya 0,14 persen, sedangkan saat gelombang kedua 8,96 persen dan gelombang pertama mencapai 17,61 persen.

Selain itu, ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit rujukan juga mengalami perbaikan dari sebelumnya sangat tinggi mencapai 78 persen dan 60 persen di gelombang I dan II menjadi 1,7 persen per Juni ini.

Menurutnya, adanya perbaikan kondisi Covid-19 di indonesia tidak lepas dari peran vaksin, sebab jumlah penyuntikan dosis ketiga telah mencapai 38,01 persen, walaupun angka ini tetap masih tetap penting untuk ditingkatkan.

“Selain itu sero survei antibodi Sars.Cov2 pada Januari 2023 menunjukan proprosi penduduk yang memiliki kadar imunitas masih tinggi yaitu 99 persen, maka dengan adanya perkembangan baik maka kondisi faktual ini cukup menjadi dasar pencabutan status pandemi di Indonesia,” pungkas Wiku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper