Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 di Thailand Melonjak: 41.283 Kasus Baru, Total Kematian Capai 52

Pemerintah Thailand melaporkan adanya peningkatan kasus baru Covid-19 hingga Mei 2025.
Ilustrasi varian baru Covid-19 KP.1 dan KP.2. Dok CDC
Ilustrasi varian baru Covid-19 KP.1 dan KP.2. Dok CDC

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 dilaporkan mengalami kelonjakan di sejumlah negara di dunia sejak Februari hingga Mei 2025.

Peningkatan drastis juga dilaporkan terjadi di Thailand, di mana Wakil Juru Bicara Pemerintah Anukool Pruksanusak mengumumkan pada Sabtu (31/5/2025) bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa situasinya menjadi mengkhawatirkan.

WHO menyebut virus tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan di tiga wilayah di seluruh dunia yakni di wilayah Pasifik Barat, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur.

Adapun kasus Covid-19 di Thailand berdasarkan data per 30 Mei 2025 menunjukkan 41.283 kasus baru, sehingga total kasus tahun ini menjadi 257.280 kasus. Ditambah dengan 2 kematian baru, sehingga total kematian menjadi 52, dikutip dari The Nation pada Minggu (1/6).

Wilayah metropolitan Bangkok mencatat kasus terbanyak, diikuti oleh Provinsi Chonburi, dengan tingkat infeksi tertinggi di kalangan orang dewasa usia kerja, pelajar, anak-anak, dan populasi lansia.

Diketahui, varian Covid-19 yang kini menyebar adalah NB.1.8.1, yang merupakan subvarian dari XDV.1.5.1-turunan dari JN.1.

Varian ini pertama kali diidentifikasi pada 22 Januari 2025, NB.1.8.1 telah berkembang pesat. Hingga pertengahan Mei 2025, varian ini telah mencapai 10,7% dari sekuens genetik global, naik dari hanya 2,5% empat minggu sebelumnya.

Meskipun masih merupakan varian yang relatif kecil, varian ini meningkat pesat, terutama di Pasifik Barat (dari 8,9% menjadi 11,7%), Amerika (dari 1,6% menjadi 4,9%), dan Eropa (dari 1,0% menjadi 6,0%). Di Asia Tenggara, hanya lima kasus yang telah dilaporkan, dan belum ditemukan di Afrika atau Mediterania Timur.

Anukool kemudian menghimbau masyarakat untuk menghindari perilaku berisiko, mencuci tangan secara teratur, memakai masker di tempat ramai, mendapatkan vaksinasi penguat saat waktunya tiba, dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, atau masalah pernapasan lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper