Bisnis.com, GRESIK — Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar pemimpin selanjutnya tetap melanjutkan percepatan industri penghiliran di Tanah Air.
Hal ini dia sampaikan saat menjawab nasib proyek pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia selepas dirinya tak lagi menjabat sebagai Kepala Negara.
Menurutnya, pemerintahan sekarang ini telah memulai percepatan industri hilirisasi dengan membangun sejumlah smelter di Tanah Air. Meski begitu, dia tak menampik upaya ini bisa saja dihentikan apabila ke depan perkembangannya dianggap merugi.
“Pembangunan [smelter] ini adalah swasta, BUMN. Jadi, ekonomi ya ekonomi, bisnis ya bisnis, kalau ini untung ya akan terus, kalau tidak akan disetop,”ucapnya di Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE) Manyar, Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023).
Kendati demikian, dia berharap agar kepemimpinan nasional di tangan Presiden ke-8 RI dapat memahami secara detil mengenai kegunaan dan manfaat industri hilirisasi dari sisi jangka panjang.
“Manfaat industri hilirisasi itu turunannya [saat ini] memang baru satu, tetapi nanti saat sudah bisa ratusan turunan beranak pinak menjadi ribuan turunan, itu yang akan melompatkan kita jadi Negara maju. Kalau visi itu pemerintah [selanjutnya] tahu, itu akan memudahkan perusahaan [swasta] ini untuk bergerak bersama dan terintegrasi sehingga banyak Negara akan bergantung pada kita,” pungkas Jokowi.
Baca Juga
Untuk diketahui, PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan terus mendukung kebijakan hilirisasi Pemerintah dan sedang melakukan investasi besar dalam pembangunan smelter baru sebagaimana mandat dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Berdasarkan laporan yang diterima Bisnis, pabrik tembaga atau fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga yang diklaim sebagai yang terbesar di dunia itu telah mencapai 70,6 persen dari sisi pembangunan.
Pada saat yang sama, proyek pembangunan pabrik foil tembaga milik PT Hailiang Nova Material Indonesia di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur mulai dilakukan.
Presiden menilai bahwa dengan dibangunnya pabrik tersebut nantinya dapat menyerap material yang dihasilkan smelter di lokasi sekitar untuk diolah menjadi barang jadi maupun setengah jadi.