Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Inggris akan mengalokasikan dana sebesar US$32 juta atau sekitar Rp478,7 miliar untuk memperkuat keamanan siber milik Ukraina.
Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak dalam keterangan resminya mengatakan, bantuan tersebut akan dikirimkan secara bertahap dalam kurun waktu dua tahun ke depan.
Pendanaan ini diyakini Inggris sebagai salah satu cara untuk melindungi infrastruktur Ukraina serta layanan penting yang ada di dalamnya.
Menurut Sunak, dengan memperkuat keamanan siber miliknya, Ukraina berkesempatan untuk mendeteksi potensi ancaman yang dikirim Rusia melalui dunia maya.
Seperti diketahui, Inggris telah meluncurkan Ukraine Cyber Program (UCP), yang merupakan sebuah proyek yang bertujuan untuk melindungi pemerintahan Ukraina dan infrastruktur nasionalnya dari serangan siber berbahaya.
Program ini pertama kali digunakan tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Baca Juga
Adapun, Inggris sebelumnya telah mengirimkan bantuan sebesar US$8,14 juta atau Rp119,9 miliar kepada Ukraina pada tahap awal mobilisasi UCP.
Meski sudah berjalan selama lebih dari satu tahun, namun Inggris dan sekutu Barat memutuskan untuk tidak mempublikasikan program tersebut secara detail guna melindungi keamanan operasionalnya.