Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa senjata nuklir taktis yang dikerahkan Rusia di Belarusia tiga kali lebih kuat dari bom yang digunakan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima dan Nagasaki Jepang.
Lukashenko menyatakan melalui saluran TV Rossiya-1, dengan penekanan bahwa satu ledakan bom dapat menewaskan 250.000 orang, seperti dilansir dari TASS, pada Rabu (14/6/2023).
"Kami memiliki rudal dan bom. Sebuah bom akan menjadi tiga kali lebih kuat dari yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, di mana satu ledakan menewaskan sekitar 250.000 orang, termasuk lebih dari 80.000 yang meninggal dalam sekejap. Tuhan melarang senjata-senjata itu digunakan," katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa atas permintaan Minsk, Moskow akan mengerahkan senjata nuklir taktisnya di Belarus, pada 25 Maret 2023.
Pengerahan senjata nuklir di Belarus tersebut mirip dengan yang telah lama dilakukan Amerika Serikat (AS) di wilayah sekutunya.
Sementara itu, Lukashenko juga menekankan bahwa senjata nuklir taktis Rusia akan dikerahkan di seluruh wilayah Belarusia, pada Selasa (13/6/2023).
"Segera setelah kami menerimanya, kami akan menempatkannya di seluruh Belarusia. Kami memiliki lebih dari cukup fasilitas penyimpanan," ujarnya.
Moskow telah memberi Minsk sistem rudal taktis Iskander yang mampu membawa senjata nuklir dan telah membantu Minsk melengkapi kembali pesawatnya untuk membawa senjata khusus.
Selain itu, awak dan pilot rudal tersebut juga telah menjalani pelatihan di Rusia. Sedangkan, Putin memberi pengarahan dalam pertemuan dengan Lukashenko pada 9 Juni lalu.
Dia mengatakan bahwa pengerahan senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia akan dimulai segera setelah operasi untuk menyiapkan fasilitas penyimpanannya berakhir pada 7 atau 8 Juli nanti.