Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dituduh menyimpan dokumen program nuklir dan kemampuan pertahanan AS.
Melansir BBC, Sabtu (10/6/2023), poin ketiga dalam dakwaan tersebut menuduh Trump menyimpan "informasi mengenai kemampuan pertahanan dan senjata baik Amerika Serikat maupun negara asing".
Dokumen-dokumen itu juga termasuk "program nuklir Amerika Serikat, potensi kerentanan AS dan sekutunya terhadap serangan militer" dan "rencana pembalasan yang mungkin" dalam menanggapi serangan asing.
Dakwaan menyimpan dokumen rahasia tentang nuklir itu merupakan poin ketiga dari 37 tuntutan pidana terhadap Trump.
Trump akan muncul di pengadilan federal di Miami pada hari Selasa (13/6/2023) setelah didakwa atas penanganan dokumen rahasia, kata pengacaranya
Surat dakwaan - dokumen yang memerinci dakwaan terhadapnya - baru saja dibuka oleh Departemen Kehakiman AS.
Baca Juga
Trump menghadapi 37 tuntutan pidana karena menyimpan informasi pertahanan nasional, rahasia nuklir. Dokumen-dokumen itu disimpan di kamar mandi, di kamar tidur, dan ruang dansa,
Adapun, Walt Nauta, pembantu dekat Trump, didakwa secara terpisah dan bersama-sama dengan Trump atas penanganan dokumen yang bersifat rahasia.
Berikut rincian dakwaan terhadap ajudan Trump:
1. Konspirasi untuk menghalangi keadilan
2. Menahan dokumen atau catatan
3. Menyembunyikan dokumen atau catatan secara korup
4. Menyembunyikan dokumen dalam penyelidikan federal
5. Skema untuk menyembunyikan
6. Pernyataan dan representasi yang salah
Sementara itu, tim hukum Trump mengalami perombakan yang signifikan setelah pengacara Jim Trusty dan John Rowley mengumumkan mundur.
Mantan presiden, yang berkampanye untuk kembali ke Gedung Putih pada 2024, mengatakan dakwaan itu adalah "tindakan campur tangan pemilu yang menjijikkan".