Bisnis.com, JAKARTA — Pengumuman Gubernur Florida Ron DeSantis sebagai bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) secara live Twitter berlangsung kacau dan diejek eks Presiden AS Donald Trump.
Hal ini lantaran siaran langsung yang diselenggarakan pada Rabu (24/5/2023) tersebut mengalami gangguan ketika DeSantis akan memulai kampanye.
Suaranya tak dapat didengar oleh ribuan pengguna Twitter untuk waktu yang cukup lama.
Gangguan tersebut dinilai sebagai awal yang tidak menguntungkan untuk sebuah kampanye yang didasarkan pada kompetensi eksekutif gubernur.
Adapun, DeSantis merupakan salah satu tokoh populer dari Partai Republik AS.
Melansir dari Reuters, DeSantis yang resmi diangkat menjadi Gubernur Florida pada November 2022 itu membingkai dirinya sebagai eksekutif yang mampu menyelesaikan pekerjaan terkait kebijakan Covid-29 yang sebelumnya ditentang oleh pemerintah federal.
Baca Juga
Di wilayah kepemimpinannya, DeSantis memberlakukan larangan untuk mengajarkan konsep identitas gender dan rasisme sistemik sebagai perlindungan anak di bawah umur.
Dengan profil nasional yang terus meningkat, pria berusia 44 tahun itu diprediksi menjadi saingan terbesar bagi mantan presiden AS Donald Trump sebagai calon yang dinominasikan oleh Partai Republik.
“Kita harus mengakhiri kekalahan yang telah menginfeksi Partai Republik dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya dalam siaran langsung di Twitter dikutip Kamis (25/5/2023).
Kekacauan pada kampanye pertama DeSantis melalui Twitter itu menjadi kesempatan Trump untuk mengejek pria berusia 44 tahun itu di media sosialnya, Truth Social.
Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa Trump memiliki popularitas yang lebih tinggi dari DeSantis. Nama Trump menduduki posisi teratas dalam jejak pendapat yang dirilis baru-baru ini.
Selain itu, kampanye pertamanya yang diselenggarakan pada November 2022 berjalan lancar. Hal ini tentu menjadi nilai tambah tersendiri bagi Trump.
Pantau Aktivitas DeSantis
Menjelang Pemilu 2024 mendatang, Partai Republik menyebut pihaknya akan terus mengawasi DeSantis untuk melihat apakah Gubernur Florida tersebut dapat pulih dari kesalahan terkait kebijakan luar negeri.
Seperti diketahui, DeSantis sempat menyatakan keengganannya untuk memberikan dukungan kepada Ukraina, negara yang tengah berperang dengan Rusia.
Sementara itu, menjelang pencalonannya sebagai presiden dari Partai Republik, DeSantis juga telah berkeliling ke beberapa negara dan mengunjungi negara bagian seperti Iowa dan New Hampshire yang akan mengadakan kontes pencalonan lebih awal.
Di negara bagian itu, DeSantis menandatangani sejumlah aturan baru, misalnya saja seperti langkah untuk membatasi tingkat aborsi dan memperluas program voucher yang memungkinkan siswa untuk menghadiri sekolah swasta.