Bisnis.com, JAKARTA - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) akan mendakwa mantan Presiden Donald Trump atas tujuh dakwaan terkait penyimpanan dokumen rahasia yang berisi informasi pertahanan.
Media ABC Jonathan Karl menyampaikan kabar terkait dakwaan terhadap Trump tersebut pada Kamis (8/6/2023).
"Tujuh dakwaan terkait dengan penanganannya terhadap dokumen rahasia dan menghalangi keadilan," katanya, seperti dilansir dari TASS pada Jumat (9/6/2023).
Adapun Trump sebelumnya mengatakan di platform Truth Social bahwa tim administrasi Presiden AS Joe Biden memberitahu pengacaranya tentang tuduhan tersebut.
Mantan Presiden AS Donald Trump tidak terima dengan dakwaan itu, dan menyebut tuduhan penyimpanan dokumen rahasia itu sebagai bentuk campur tangan Pilpres AS 2024.
"Ini disebut campur tangan pilpres. Mereka berusaha menghancurkan reputasi sehingga mereka bisa memenangkan pemilu," kata Trump di platform Truth Social miliknya.
Baca Juga
Trump juga mengklaim bahwa dakwaan tersebut berhubungan erat dengan dirinya yang memimpin dalam jajak pendapat dibandingkan dengan petahana Presiden AS Joe Biden maupun kandidat dari Partai Republik lainnya.
"Jadi saya hanya ingin memberi tahu Anda, saya orang yang tidak bersalah, saya tidak melakukan kesalahan, dan kami akan melawan ini seperti kami telah berjuang selama 7 tahun," ujarnya.
Lebih lanjut, Trump menambahkan bahwa dia dipanggil ke pengadilan di Gedung Pengadilan Federal di Miami pada 13 Juni pukul 15.00 waktu setempat.
Seperti diketahui sebelumnya, dewan juri federal AS mendakwa mantan Presiden AS Donald Trump atas tuduhan dugaan penyimpanan dokumen rahasia berisi informasi pertahanan nasional yang melanggar hukum.