Bisnis.com, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memastikan Formula E 2023 yang telah diselenggarakan pada 3-4 Juni 2023 dilakukan secara prudent. Hal ini tercermin dari tiket yang terjual habis, dan komitmen Jakpro untuk meminimalisir adanya potensi fraud dengan menggandeng KPK.
Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin mengatakan, penyelenggaraan Formula E 2023 dapat dibilang sukses karena kuota tiket yang tersedia terjual habis. Di satu sisi, antusiasme masyarakat dalam gelaran balap mobil internasional ini pun sangat tinggi.
“Antusias masyarakat dalam menyambut Formula E 2023 dalam tren yang positif. Hal ini dibuktikan dengan ludesnya tiket di seluruh kategori. 40.000 penggemar Formula E telah memadati dan meramaikan ajang balap mobil listrik tersebut,” ujar Iwan dalam keterangan resmi, Rabu (7/6/2023).
Menurut Iwan, terjual habisnya tiket tidak lepas dari keberhasilan panitia dalam mengemas ajang balap mobil listrik bergengsi tersebut, dimana dalam pengemasannya panitia juga mengundang berbagai musisi lokal dan internasional untuk melengkap antusiasme masyarakat yang menonton Formula E 2023.
Adapun musisi lokal dan internasional yang telah hadir untuk meramaikan acara Formula E 2023 antara lain Alan Walker, DJ Sergio Berlino, Sam Feldt, DJ KK, Onnie N Friends, Ari Lasso, Rossa, Judika, Slank, Winky Wiryawan, RAN, Cakra Khan, Lyodra, Kla Project, Lea Simanjuntak, Momo Geisha, Angel Pieters, Angger Dimas, serta DJ Yasmin.
VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarif menambahkan, kesuksesan Formula E 2023 juga didukung oleh komitmen Jakpro untuk meminimalisir adanya fraud dengan menggandeng KPK.
“Kami telah melaksanakan audiensi dalam rangka menyampaikan inisiatif perbaikan terkait proses dan tata laksana Formula E 2023 kepada KPK,” jelasnya.
Dalam pertemuan dengan KPK, Jakpro juga menyampaikan laporan proses bisnis serta penggunaan anggaran yang secara keseluruhan diperoleh dari kerja sama business to business (B2B) tanpa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Dia menyampaikan, Jakpro memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan governance reform dan mendorong para mitra usaha untuk melakukan tindakan yang terbuka dan transparan serta akuntabel sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
“Kegiatan monitoring ini bertujuan untuk meminimalisir potensi fraud dan korupsi serta mengurangi persepsi negatif yang berkembang di masyarakat saat ini,” jelasnya.