Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukungan Barat ke Ukraina Dapat Berubah Jika Konflik Berkepanjangan

Dalam konferensi keamanan internasional Globsec di Bratislava. Presiden Prancis Emmanuel Macron berpendapat bahwa dukungan Barat ke Ukraina dapat berubah.  
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Barat dapat mempertimbangkan kembali bantuannya untuk Ukraina, jika konflik berubah menjadi konflik yang berlarut-larut. 

Dalam konferensi keamanan internasional Globsec di Bratislava, Macron juga menyampaikan bahwa harapan tinggi ditempatkan pada potensi serangan balik Ukraina ke Rusia. 

"Kami mempersiapkan konflik ini jika terjadi berlarut-larut, konsekuensi dari perkembangan peristiwa seperti itu," katanya, seperti dilansir dari TASS, pada Kamis (1/6/2023). 

Macron juga berpendapat bahwa dukungan jangka panjang ke Ukraina perlu dipersiapkan mengingat konflik telah berjalan lebih dari setahun itu. 

“Kita harus menyiapkan opini publik untuk dukungan jangka panjang Ukraina dalam konflik intensitas tinggi dan menengah sesuai dengan situasi," lanjutnya. 

"Sejauh itu kita harus mempertimbangkan kembali dan menganalisis sifat dukungan kita bersama dengan mitra kita selama musim panas ini, dan untuk mewujudkan apa yang kita butuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan," tambahnya. 

Sementara itu, Macron menahan diri untuk tidak mendiskusikan perspektif secara terbuka jika serangan balik Ukraina gagal. Dia berharap serangan balik Ukraina ke Rusia berhasil.

Sementara itu Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bahwa per 31 Mei 2023 jumlah tentara Rusia yang tewas di Ukraina mencapai 207.000 an tentara. 

Ukraina juga mengeklaim telah menghancurkan 3.800 an tank, 7.472 kendaraan tempu lapis baja, 6.230 kendaraan dan tangki bahan bakar, 3.460 sistem artileri, 575 sistem peluncuran roket ganda, 333 sistem pertahanan udara, 313 pesawat terbang, 298 helikopter, 3.124 drone, dan 18 kapal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper