Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaknai Hari Lahir Pancasila sebagai momentum untuk menghadapi aksi politik identitas di Tanah Air.
Menurutnya, ideologi Negara yang lahir pada 1 Juni tersebut dapat menjadi fondasi menghadapi politik identitas, sebab merepresentasikan keberagaman, musyarawah dan mufakat, serta berbagai nilai luhur lainnya.
"Kontestasi demokrasi [Pemilu 2024] sudah hitungan bulan dan Pancasila harus mampu menghadirkan sebuah pemikiran kebangsaan yang tentunya menurut saya ini menjadi tanggung jawab semua agar kita tidak terpolarisasi, tidak ada politisasi identitas agama dan sebagainya karena Pancasila ini teguh dan Pancasila ini bisa menjadi pedoman kita dalam mempersiapkan suksesi kepemimpinan,” tuturnya kepada wartawan di kawasan Monas, Kamis (1/6/2023).
Tak hanya itu, dia menekankan bahwa Pancasila bukan saja menjadi aset bangsa tetapi bisa menjadi suatu konsepsi yang ditawarkan kepada dunia. Khususmya, dalam menghadapi situasi global yang tak menentu.
“Meskipun keadaan dunia saat ini yang penuh turbulensi, kebergejolakan, dan mungkin tantangan ekonomi lainnya yang ada, tetapi Pancasila membuktikan berhasil membawa kita 78 tahun menuju Indonesia maju,” ujarnya.
Sandi menyebut bahwa Pancasila juga bisa menjadi satu rujukan untuk kontestasi demokrasi yang mempersatukan dan menghadirkan wawasan percepatan pembangunan.
Baca Juga
Ini menurut saya sesuatu yang kita maknai dari hari lahir Pancasila,” imbuhnya.
Sekadar informasi, Sandiaga mengikuti upacara dari Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (01/06/2023), dengan mengenakan Tanjak Adat Melayu berwarna hijau dengan bros berlogo bulan dan bintang.
“Saya mengenakan tanjak ini karena saya lahir di Rumbai Pekanbaru, dan ini penghormatan kepada tanah kelahiran saya,” cerita Sandi.